Tuberkulosis (TBC) itu adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat memengaruhi organ lain. Penularan TBC itu terjadi melalui udara, ketika seseorang dengan TBC aktif batuk, bersin, berbicara, atau bernyanyi, dan mengeluarkan droplet yang mengandung bakteri TBC. Orang lain di sekitarnya dapat terinfeksi jika menghirup droplet tersebut. Lingkungan kantor, dengan berbagai aktivitas dan interaksi antar karyawan, berpotensi menjadi tempat penularan TBC jika tidak ada langkah pencegahan yang memadai. Mari kita bahas lebih lanjut.

Gejala Umum TBC

Gejala TBC itu dapat bervariasi lo tergantung pada bagian tubuh mana yang terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Namun, gejala yang paling umum dan sering terjadi adalah yang berkaitan dengan infeksi paru-paru (TBC paru). Berikut ini adalah gejala umum TBC yang perlu diwaspadai:

Batuk Kronis

Gejala yang pertama yaitu batuk kronis ya. Jadi ini adalah gejala TBC yang paling khas. Batuk itu biasanya berlangsung lebih dari dua atau tiga minggu dan bisa semakin parah seiring berjalannya waktu. Awalnya mungkin batuk kering, namun seiring perkembangan penyakit, batuk dapat menghasilkan dahak.

Batuk Berdahak

Gejala yang kedua yaitu batuk berdahak ya. Jadi dahak yang dikeluarkan saat batuk itu bisa berwarna putih, kuning, atau bahkan bercampur darah (hemoptisis). Adanya darah dalam dahak itu merupakan tanda yang perlu segera mendapatkan perhatian medis.

Demam Ringan Yang Berkepanjangan

Gejala yang ketiga yaitu demam ringan yang berkepanjangan ya. Jadi penderita TBC itu sering mengalami demam dengan suhu tubuh yang tidak terlalu tinggi (subfebris), biasanya terjadi pada sore atau malam hari. Demam ini bisa hilang timbul lo dalam beberapa minggu.

Keringat Malam

Gejala yang keempat yaitu keringat malam ya. Jadi berkeringat banyak di malam hari tanpa alasan yang jelas, meskipun suhu ruangan tidak panas itu merupakan gejala umum dari TBC. Penderita bisa terbangun dengan pakaian dan tempat tidur yang basah oleh keringat.

Penurunan Berat Badan Tanpa Alasan Yang Jelas

Gejala yang kelima yaitu penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas ya. Jadi kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan yang signifikan tanpa adanya perubahan pola makan atau aktivitas fisik yang drastis itu bisa menjadi indikasi TBC.

Kelelahan Dan Lemas

Gejala yang keenam yaitu kelelahan dan lemas ya. Jadi merasa sangat lelah dan lemas sepanjang waktu, bahkan setelah istirahat yang cukup itu adalah gejala lain yang sering dialami oleh penderita TBC.

Aktivitas Kantor Yang Meningkatkan Risiko Penularan TBC

Berikut ini adalah beberapa aktivitas kantor yang dapat meningkatkan risiko penularan TBC:

Berada Dalam Ruangan Tertutup Dengan Ventilasi Buruk

Aktivitas yang pertama yaitu berada dalam ruangan tertutup dengan ventilasi buruk ya. Jadi ruangan kantor yang sempit dan kurang ventilasi alami atau mekanis itu dapat meningkatkan konsentrasi droplet yang mengandung bakteri TBC di udara. Jika ada satu orang saja yang terinfeksi TBC aktif di ruangan tersebut, maka risiko penularan kepada karyawan lain menjadi lebih tinggi karena sirkulasi udara yang terbatas memungkinkan bakteri bertahan lebih lama di udara dan terhirup oleh orang lain.

Berinteraksi Jarak Dekat Dalam Waktu Lama

Aktivitas yang kedua yaitu berinteraksi jarak dekat dalam waktu lama ya. Jadi interaksi tatap muka dalam jarak dekat, seperti saat rapat, diskusi kelompok, atau bahkan percakapan sehari-hari di meja kerja itu dapat meningkatkan risiko penularan jika salah satu pihak memiliki TBC aktif. Semakin lama durasi interaksi dan semakin dekat jaraknya, maka akan semakin besar kemungkinan menghirup droplet yang mengandung bakteri.

Penggunaan Fasilitas Bersama Yang Tidak Higienis

Aktivitas yang ketiga yaitu penggunaan fasilitas bersama yang tidak higienis ya. Jadi berbagi fasilitas kantor seperti ruang makan, toilet, mushola, atau bahkan peralatan kantor (misalnya telepon, keyboard, mouse) tanpa menjaga kebersihan itu dapat menjadi perantara penularan penyakit lo, termasuk TBC secara tidak langsung. Meskipun TBC utamanya menular melalui udara, tapi menjaga kebersihan itu dapat mencegah penyebaran penyakit lain yang dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi TBC.

Acara Kantor Di Ruangan Tertutup Dan Ramai

Aktivitas yang keempat yaitu acara kantor di ruangan tertutup dan ramai ya. Jadi acara kantor seperti pertemuan besar, pelatihan, atau perayaan yang diadakan di ruangan tertutup dengan banyak orang itu dapat meningkatkan risiko penularan penyakit pernapasan lo, termasuk TBC. Kondisi ramai dan sirkulasi udara yang mungkin kurang baik itu bisa menciptakan lingkungan yang kondusif bagi penyebaran droplet infeksius.

Upaya Pencegahan Yang Dapat Dilakukan Di Kantor

Berikut ini adalah beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan di kantor untuk meminimalkan risiko penularan TBC dan penyakit menular yang lainnya:

Meningkatkan Kualitas Udara Dan Ventilasi

Upaya yang pertama yaitu meningkatkan kualitas udara dan ventilasi ya. Jadi buka jendela dan pintu secara teratur untuk memungkinkan pertukaran udara segar. Jadwalkan waktu tertentu dalam sehari untuk ventilasi silang. Lalu pastikan sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) berfungsi dengan baik dan filter udara dibersihkan atau diganti secara berkala sesuai rekomendasi. Pertimbangkan penggunaan filter HEPA (High-Efficiency Particulate Air) ya jika memungkinkan. Dan hindari menumpuk barang yang dapat menghalangi sirkulasi udara di ruangan.

Menerapkan Etika Batuk Dan Bersin

Upaya yang kedua yaitu menerapkan etika batuk dan bersin ya. Jadi sosialisasikan pentingnya menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin menggunakan tisu atau lengan bagian dalam. Lalu sediakan tisu di berbagai area kantor dan tempat sampah tertutup untuk membuang tisu bekas. Dan dalam kondisi tertentu, seperti saat ada peningkatan kasus penyakit menular atau jika ada karyawan yang merasa kurang sehat, mendorong penggunaan masker itu dapat membantu mencegah penyebaran droplet lo.

Meningkatkan Kesadaran Dan Edukasi

Upaya yang ketiga yaitu meningkatkan kesadaran dan edukasi ya. Jadi adakan sesi informasi atau pelatihan mengenai TBC, cara penularan, gejala, pencegahan, dan pentingnya deteksi dini. Lalu sebarkan poster, leaflet, atau informasi digital mengenai TBC dan praktik kebersihan yang baik. Dan sampaikan pengingat secara berkala ya melalui email atau pengumuman internal mengenai langkah-langkah pencegahan.

Mendorong Gaya Hidup Sehat

Upaya yang keempat yaitu mendorong gaya hidup sehat ya. Jadi anjurkan karyawan untuk menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan istirahat yang cukup untuk menjaga sistem kekebalan tubuh yang kuat. Dan pertimbangkan program kesehatan kantor yang mencakup vaksinasi (jika relevan untuk penyakit lain) dan pemeriksaan kesehatan rutin.

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengenai aktivitas kantor yang menyebabkan tertular penyakit TBC di kantor. Apabila saudara itu masih belum paham, maka saudara bisa langsung menghubungi kami ya.

Referensi:

Kristini, Tri, and Rana Hamidah. "Potensi penularan tuberculosis paru pada anggota keluarga penderita." Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia 15.1 (2020): 24-28.

Ningsih, Fitriani, Riska Ovany, and Yuni Anjelina. "Literature Review: Hubungan Pengetahuan terhadap Sikap Masyarakat tentang Upaya Pencegahan Penularan Tuberculosis: Literature Review: Relationship of Knowledge to Community Attitude about Tuberculosis Prevention Measures." Jurnal Surya Medika (JSM) 7.2 (2022): 108-115.

Djannah, Siti Nur, Dyah Suryani, and Dian Asih Purwati. "Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan penularan TBC pada mahasiswa di asrama manokwari Sleman Yogyakarta." Universitas Ahmad Dahlan (2009).

Aktivitas Kantor Yang Menyebabkan Tertular Penyakit TBC Di Kantor, Ini Yang Terbaru

Artikel Lain