Diabetes tipe 2 itu adalah kondisi kronis yang memengaruhi cara tubuh saudara memproses gula darah (glukosa). Glukosa itu adalah sumber energi utama bagi sel-sel tubuh, dan keberadaannya diatur oleh hormon insulin. Pada penderita diabetes tipe 2, tubuh itu tidak memproduksi cukup insulin lo, atau sel-sel tubuh menjadi resisten terhadap efek insulin (resistensi insulin). Akibatnya, glukosa menumpuk di dalam darah, yang dari waktu ke waktu dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Mari kita bahas lebih lanjut.

Gejala Diabetes Tipe 2

Gejala diabetes tipe 2 itu sering kali berkembang secara bertahap lo dan mungkin tidak terlihat pada awalnya. Banyak orang bahkan tidak menyadari bahwa mereka menderita diabetes tipe 2 selama bertahun-tahun. Beberapa gejala umum meliputi:

Peningkatan Rasa Haus (Polidipsia)

Gejala yang pertama yaitu peningkatan rasa haus ya. Jadi ketika kadar gula darah terlalu tinggi, maka ginjal berusaha membuang kelebihan gula melalui urine. Proses ini menarik lebih banyak air dari tubuh lo, sehingga menyebabkan dehidrasi dan rasa haus yang berlebihan.

Sering Buang Air Kecil (Poliuria)

Gejala yang kedua yaitu sering buang air kecil ya. Jadi gejala ini adalah akibat dari upaya ginjal membuang kelebihan gula dan air dari tubuh. Ini menyebabkan saudara harus buang air kecil lebih sering dari biasanya, termasuk terbangun di malam hari untuk buang air kecil.

Peningkatan Rasa Lapar (Polifagia)

Gejala yang ketiga yaitu peningkatan rasa lapar ya. Jadi meskipun saudara itu makan, tapi sel-sel tubuh tidak dapat menyerap glukosa secara efisien untuk dijadikan energi karena masalah dengan insulin (baik karena kurangnya produksi atau resistensi insulin). Akibatnya, tubuh merasa kekurangan energi dan memicu rasa lapar yang terus-menerus.

Penurunan Berat Badan Yang Tidak Disengaja

Gejala yang keempat yaitu penurunan berat badan yang tidak disengaja ya. Jadi meskipun saudara mungkin makan lebih banyak karena peningkatan rasa lapar, tapi tubuh itu tidak dapat menggunakan glukosa sebagai sumber energi utama. Sebagai gantinya, tubuh mulai membakar cadangan lemak dan protein (otot) untuk energi, yang mana hal ini dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak diinginkan.

Kelelahan

Gejala yang kelima yaitu kelelahan ya. Jadi tanpa glukosa yang masuk ke dalam sel secara efektif, sel-sel tubuh itu tidak mendapatkan energi yang cukup lo. Ini bisa membuat saudara merasa sangat lelah, lesu, dan kurang bertenaga, bahkan setelah istirahat yang cukup.

Penglihatan Kabur

Gejala yang keenam yaitu penglihatan kabur ya. Jadi kadar gula darah yang tinggi itu dapat menyebabkan pembengkakan pada lensa mata lo, yang mana hal ini akan memengaruhi kemampuan mata untuk fokus. Penglihatan bisa menjadi kabur dan bisa berfluktuasi seiring perubahan kadar gula darah.

Luka Yang Sulit Sembuh

Gejala yang ketujuh yaitu luka yang sulit sembuh ya. Jadi gula darah tinggi itu dapat merusak pembuluh darah kecil dan saraf lo, sehingga dapat mengurangi aliran darah ke luka dan bisa mengganggu proses penyembuhan alami tubuh. Akibatnya, luka, goresan, atau memar itu bisa membutuhkan waktu yang lebih lama untuk sembuh dan lebih rentan terhadap infeksi.

Penyebab Diabetes Tipe 2

Meskipun penyebab pasti dari diabetes tipe 2 itu tidak selalu jelas, tapi kondisi ini merupakan kombinasi dari faktor genetik dan gaya hidup. Beberapa faktor risiko utama meliputi:

Resistensi Insulin

Penyebab yang pertama yaitu resistensi insulin ya. Jadi ini adalah akar masalah utama pada diabetes tipe 2. Normalnya, insulin (hormon yang diproduksi pankreas) itu bisa membantu glukosa (gula) masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi. Pada resistensi insulin, sel-sel tubuh itu tidak merespons insulin dengan baik, sehingga glukosa menumpuk di aliran darah. Awalnya, pankreas akan bekerja lebih keras untuk memproduksi lebih banyak insulin guna mengatasi resistensi ini. Namun, seiring waktu, pankreas itu bisa kelelahan dan tidak mampu lagi memproduksi insulin yang cukup, yang pada akhirnya menyebabkan kadar gula darah tinggi.

Genetika Atau Riwayat Keluarga

Penyebab yang kedua yaitu genetika atau riwayat keluarga ya. Jadi jika ada anggota keluarga dekat (orang tua atau saudara kandung) yang menderita diabetes tipe 2, maka risiko saudara untuk mengembangkannya itu akan jauh lebih tinggi lo. Ini menunjukkan bahwa ada faktor genetik yang berperan dalam kerentanan seseorang terhadap penyakit ini. Meskipun genetik tidak berarti saudara pasti akan menderita diabetes, tapi mereka itu dapat meningkatkan kemungkinan jika dikombinasikan dengan faktor risiko lain.

Kegemukan Atau Obesitas

Penyebab yang ketiga yaitu kegemukan atau obesitas ya. Jadi ini adalah salah satu faktor risiko terkuat untuk diabetes tipe 2. Kelebihan berat badan, terutama lemak perut (visceral fat), secara signifikan itu dapat meningkatkan resistensi insulin lo. Sel-sel lemak, khususnya yang ada di sekitar organ internal, dapat melepaskan zat-zat yang mengganggu kerja insulin. Semakin besar indeks massa tubuh (IMT) seseorang, maka akan semakin tinggi lo risiko terkena diabetes tipe 2.

Usia

Penyebab yang keempat yaitu usia ya. Jadi risiko terkena diabetes tipe 2 itu umumnya meningkat lo seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 45 tahun. Ini mungkin karena penurunan aktivitas fisik, penambahan berat badan, dan perubahan metabolisme yang terjadi secara alami seiring penuaan. Meskipun demikian, perlu dicatat ya bahwa diabetes tipe 2 itu semakin banyak ditemukan pada usia yang lebih muda akibat gaya hidup modern yang tidak sehat.

Pencegahan Diabetes Tipe 2

Meskipun faktor genetik itu tidak dapat diubah, tapi banyak kasus diabetes tipe 2 dapat dicegah atau ditunda melalui perubahan gaya hidup yang sehat. Kunci pencegahannya meliputi:

Menjaga Berat Badan Ideal

Pencegahan yang pertama yaitu menjaga berat badan ideal ya. Jadi kelebihan berat badan atau obesitas itu adalah salah satu faktor risiko terbesar untuk diabetes tipe 2. Menurunkan berat badan, bahkan sedikit, dapat secara signifikan mengurangi risiko.

Menerapkan Pola Makan Sehat

Pencegahan yang kedua yaitu menerapkan pola makan sehat ya. Jadi fokuslah pada konsumsi makanan utuh ya seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, protein tanpa lemak, dan lemak sehat. Batasi asupan gula tambahan, makanan olahan, lemak jenuh, dan lemak trans.

Aktif Secara Fisik

Pencegahan yang ketiga yaitu aktif secara fisik ya. Jadi lakukan aktivitas fisik secara teratur ya. Minimal 150 menit aktivitas aerobik intensitas sedang per minggu, seperti jalan cepat, berenang, atau bersepeda. Aktivitas fisik itu bisa membantu tubuh menggunakan insulin dengan lebih efektif dan menjaga berat badan.

Berhenti Merokok

Pencegahan yang keempat yaitu berhenti merokok ya. Jadi merokok itu bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2 lo. Nah berhenti merokok dapat membantu mengurangi risiko lo dan bisa meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Cukup Tidur

Pencegahan yang kelima yaitu cukup tidur ya. Jadi kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk itu dapat memengaruhi kadar gula darah lo dan bisa meningkatkan risiko diabetes. Usahakan untuk mendapatkan 7-9 jam tidur berkualitas setiap malam.

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengenai apa itu diabetes tipe 2? gejala, penyebab, dan pencegahannya. Apabila saudara itu masih belum paham, maka saudara bisa langsung menghubungi kami ya.

Referensi:

Marasabessy, Nur Baharia, and Sitti Johri Nasela. Pencegahan penyakit diabetes melitus (DM) tipe 2. Penerbit NEM, 2020.

Silalahi, Limsah. "Hubungan pengetahuan dan tindakan pencegahan diabetes mellitus tipe 2." Jurnal Promkes 7.2 (2019): 223.

Indonesia, Perkumpulan Endokrinologi. "Pengelolaan dan pencegahan diabetes melitus tipe 2 di Indonesia." Pb. Perkeni 6 (2015).

Apa Itu Diabetes Tipe 2? Gejala, Penyebab, Dan Pencegahannya

Artikel Lain