Tbo.global - Dalam dunia medis dan estetika, penggunaan jarum adalah hal yang umum. Namun, tidak semua jarum diciptakan sama. Perbedaan signifikan terletak pada desain dan tujuan penggunaannya, terutama antara jarum yang dirancang untuk injeksi intramuskular (ke otot) dan injeksi intrakutan atau intradermal (ke kulit). Memahami perbedaan ini sangat penting untuk memastikan prosedur yang aman dan efektif. Mari kita bahas lebih lanjut.

Jarum Otot (Intramuskular)

Jarum ini kayak agen rahasia, tujuannya langsung menembus kulit luar sampe ke daging alias otot yang lebih dalem. Kenapa? Karena di otot itu banyak banget pembuluh darah, jadi obat bisa langsung nyebar ke seluruh tubuh dengan cepet.

Ukuran (Gauge)

Nah, kalo jarum otot ini gendutan dikit, alias gauge-nya kecil. Biasanya sih antara 18G sampe 25G. Bayangin aja selang air yang diameternya gede, biar obat yang teksturnya lebih kentel atau jumlahnya banyak bisa langsung ngacir masuk tanpa hambatan.

Panjang

Ukurannya juga lebih panjang, sekitar 2,5 sampe 3,8 cm. Biar yakin nyampe ke ototnya. Apalagi kalo ototnya gede kayak binaragawan, butuh yang lebih panjang lagi biar pas.

Tujuan

Ini jarum dipake buat vaksin (kayak vaksin flu atau tetanus), antibiotik, hormon, atau obat-obatan lain yang butuh efek cepet ke seluruh badan. Bagian favorit buat suntik ini biasanya di lengan atas (otot deltoid), paha (otot vastus lateralis), atau bokong (otot gluteal). Spot-spot inti lah!

Jarum Kulit (Intrakutan/Intradermal)

Beda banget sama jarum otot, jarum yang satu ini fokusnya cuma di bagian paling atas kulit doang, di lapisan dermis. Ibaratnya, dia cuma nempel doang, gak sampe dalem-dalem.

Ukuran (Gauge)

Jarum ini ramping banget, alias gauge-nya gede. Biasanya antara 26G sampe 30G. Saking halusnya, nyaris gak berasa sakit, karena emang cuma nyentuh permukaan doang. Mirip jarum buat nyulam benang tipis gitu.

Panjang

Ukurannya pendek banget, cuma sekitar 0,95 sampe 1,6 cm. Pokoknya secukupnya aja biar gak bablas ke dalem. Kan niatnya emang cuma di kulit doang.

Tujuan

Jarum ini sering dipake buat tes alergi (kayak tes kulit pas mau tau saudara alergi apa), tes TBC (Mantoux), atau beberapa vaksin khusus yang butuh reaksi lokal di kulit. Volume cairan yang disuntikin juga dikit banget, gak sampe 0,5 mL, karena kulit emang gak bisa nampung banyak cairan.

Mana Yang Lebih Sakit?

Sebenernya, sakit atau engga tergantung dari:

Ketebalan jarum (jarum otot lebih tebal, jadi mungkin lebih sakit)
Lokasi suntik (suntik di bokong bisa lebih sakit daripada di lengan)
Kecepatan suntik (kalo pelan-pelan, biasanya lebih nyaman)

Tapi tenang, kebanyakan suntikan cuma sakit sebentar aja kok!

Mengapa Perbedaan Jarum Otot Dan Kulit Begitu Penting?

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa perbedaan jarum otot dan kulit begitu penting:

Memastikan Penyerapan Obat Yang Optimal

Tiap obat itu punya target lapisan tubuh sendiri buat bisa diserap dan kerja optimal. Ada yang butuh cepet diserap kayak obat IM (intramuskular) yang langsung ke otot (karena otot banyak pembuluh darah). Ada juga yang maunya diserap pelan-pelan, kayak obat subkutan yang nyuntiknya di bawah kulit. Kalo salah jarum, obatnya bisa-bisa cuma nangkring di tempat yang salah, nggak nyampe target, dan akhirnya sia-sia aja pengobatannya. Kayak effort saudara buat crush tapi nggak nyampe pesannya!

Mengurangi Rasa Sakit Dan Trauma Jaringan

Jarum buat kulit itu lebih tipis dan pendek karena lapisan kulit kita itu sensitif dan nggak sepadat otot. Bayangin kalo disuntik pake jarum yang gede buat otot, pasti sakitnya pol dan bisa bikin memar atau bahkan luka! Sebaliknya, kalo pake jarum yang kekecilan buat nyuntik ke otot, obatnya nggak akan masuk sempurna, malah bisa bikin benjolan di bawah kulit.

Mencegah Komplikasi Serius

Salah jarum itu bisa bikin masalah serius! Jarum yang terlalu panjang buat di bawah kulit bisa nyasar ke tulang atau saraf, auto nyeri banget atau bahkan rusak permanen. Kalo jarumnya nggak nyampe otot pas harusnya IM, obatnya bisa bikin nanah (abses) atau jaringan mati (nekrosis) di tempat yang salah. Pokoknya, jangan sampai deh kejadian kayak gitu. Safety first!

Menjamin Efektivitas Pengobatan

Kalo obatnya nggak disuntikin ke tempat yang pas, efeknya nggak akan maksimal. Ibaratnya, saudara udah streaming film tapi sinyalnya jelek, jadi buffering terus, nggak enjoy. Nah, kalo obatnya nggak masuk dengan benar, tubuh nggak bisa nyerap dosis yang pas, jadi penyakitnya nggak sembuh-sembuh atau malah tambah parah. Rugi banget, kan?

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengenai perbedaan jarum otot dan kulit. Apabila saudara belum paham, maka saudara bisa langsung menghubungi kami ya.

Referensi:

Taofik, Nora, Tertianto Prabowo, and Sunaryo B. Sastradimaja. "Perbedaan Efek Terapi Penggunaan Dua Ukuran Jarum Dry Needling dengan Penurunan Nyeri dan Tenderness pada Sindrom Nyeri Miofasial Otot Upper Trapezius Tipe Aktif." Majalah Kedokteran Bandung 47.2 (2015): 91-95.

Yustika, Fatikhah Frida. "PERBEDAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM DENGAN AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP INTENSITAS NYERI TUSUKAN JARUM SPINAL ANESTESI DI RSUD KARDINAH KOTA TEGAL." (2023).

Kusyati, Eni, Sigit Hartono, and Witri Hastuti. "Pengaruh arah putaran jarum bekam basah terhadap tekanan darah penderita hipertensi di kedung mundu semarang." PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL. Vol. 2. No. 1. 2014.

Apa Perbedaan Jarum Otot Dan Kulit?, Ini Detailnya

Artikel Lain