Stres oksidatif dan kadar gula darah yang tidak stabil itu memiliki hubungan yang kompleks lo dan saling memengaruhi. Stres oksidatif itu dapat memperburuk kondisi terkait gula darah lo, seperti diabetes, dan sebaliknya, nah ketidakseimbangan gula darah itu dapat memicu stres oksidatif lo. Mari kita bahas lebih lanjut.

Apa Itu Stres Oksidatif?

Stres oksidatif itu terjadi ketika ada ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh. Radikal bebas itu adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh, sementara antioksidan itu berperan menetralkan radikal bebas. Ketika radikal bebas itu melebihi antioksidan, maka terjadilah stres oksidatif.

Hubungan Stres Oksidatif Dan Kadar Gula Darah

Stres oksidatif dan kadar gula darah itu memiliki hubungan yang kompleks lo dan saling memengaruhi. Berikut ini adalah penjelasan mengenai hubungan tersebut:

Kelebihan Gula Darah (Hiperglikemia) Dan Stres Oksidatif

Kadar gula darah yang tinggi itu dapat meningkatkan produksi radikal bebas lo. Radikal bebas itu adalah molekul tidak stabil yang dapat merusak sel-sel tubuh. Nah peningkatan radikal bebas ini bisa memicu stres oksidatif lo, yaitu kondisi ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh. Stres oksidatif itu dapat merusak sel-sel pankreas yang memproduksi insulin lo, sehingga bisa memperburuk kondisi diabetes. Selain itu, stres oksidatif itu juga dapat menyebabkan komplikasi diabetes lo, seperti kerusakan pembuluh darah, saraf, dan organ yang lainnya.

Kekurangan Gula Darah (Hipoglikemia) Dan Stres Oksidatif

Meskipun tidak secara langsung menyebabkan stres oksidatif, tapi hipoglikemia itu dapat memicu pelepasan hormon stres lo, seperti adrenalin dan kortisol. Nah hormon-hormon ini dapat meningkatkan produksi radikal bebas lo dan bisa memperburuk stres oksidatif. Dan hipoglikemia yang terjadi berulang ulang itu dapat menyebabkan kerusakan pada sel lo.

Baca Juga : Bagian Tubuh Mana Yang Cocok Untuk Suntik Check Gula Darah, Ini Bagian - Bagiannya

Pengaruh Stres Oksidatif Terhadap Kadar Gula Darah

Inilah pengaruh stres oksidatif terhadap gula darah:

Resistensi Insulin

Stres oksidatif itu dapat menyebabkan resistensi insulin lo, yaitu kondisi di mana sel-sel tubuh kurang responsif terhadap insulin. Insulin itu adalah hormon yang membantu buat mengatur kadar gula darah. Ketika sel-sel resisten terhadap insulin, maka gula darah itu tidak dapat masuk ke dalam sel untuk energi, sehingga kadar gula darah itu bisa meningkat.

Kerusakan Sel Beta Pankreas

Sel beta pankreas itu adalah sel-sel yang menghasilkan insulin lo. Nah stres oksidatif itu dapat merusak sel-sel ini, sehingga akan mengurangi kemampuan pankreas untuk memproduksi insulin.

Peradangan

Stres oksidatif itu dapat memicu peradangan kronis lo, yang juga dapat berkontribusi pada resistensi insulin dan peningkatan kadar gula darah.

Peningkatan Produksi Glukosa Hati

Hati itu juga berperan penting lo dalam pengaturan kadar gula darah. Nah stres oksidatif itu dapat meningkatkan produksi glukosa oleh hati, yang selanjutnya akan meningkatkan kadar gula darah.

Baca Juga : Berapa Lama Gula Darah Kembali Normal Setelah Makan, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cara Mengelola Stres Oksidatif Dan Kadar Gula Darah?

Inilah beberapa cara untuk mengelola stres oksidatif dan kadar gula darah:

Pola Makan Sehat

Cara yang pertama yaitu pola makan sehat ya. Jadi perbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran yang berwarna cerah ya, seperti beri, sayuran hijau, dan jeruk, yang kaya akan antioksidan. Lalu tambahkan biji-bijian, kacang-kacangan, dan rempah-rempah ke dalam makanan saudara. Kemudian kurangi konsumsi makanan dan minuman manis ya, serta makanan olahan yang tinggi lemak dan garam. Pilihlah karbohidrat kompleks, seperti roti gandum dan nasi merah, daripada karbohidrat sederhana. Dan konsumsilah lemak sehat ya, seperti yang ditemukan dalam ikan berlemak, alpukat, dan minyak zaitun.

Lakukan Olahraga Secara Teratur

Cara yang kedua yaitu lakukan olahraga secara teratur ya. Jadi lakukan aktivitas fisik secara teratur ya, seperti jalan kaki, berenang, atau bersepeda, setidaknya 30 menit setiap hari. Karena olahraga itu bisa membantu buat meningkatkan sensitivitas insulin lo dan bisa mengurangi stres oksidatif.

Kelola Stres Dengan Baik

Cara yang ketiga yaitu kelola stres dengan baik ya. Jadi praktikkan teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam. Luangkan waktu untuk hobi dan aktivitas yang saudara nikmati ya. Lalu tidur yang cukup dan berkualitas itu sangat penting lo untuk menjaga keseimbangan hormon dan mengurangi stres oksidatif.

Istirahat Yang Cukup

Cara yang keempat yaitu istirahat yang cukup ya. Jadi usahakan untuk tidur 7-8 jam ya setiap malamnya. Ciptakan rutinitas tidur yang teratur dan lingkungan tidur yang nyaman.

Konsultasikan Dengan Dokter

Cara yang kelima yaitu konsultasikan dengan dokter ya. Jadi jika saudara itu memiliki masalah dengan kadar gula darah atau stres oksidatif, maka konsultasikan dengan dokter ya untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Karena dokter itu dapat merekomendasikan perubahan gaya hidup, obat-obatan, atau terapi lain yang sesuai dengan kondisi saudara. Dan lakukan pengecekan kadar gula darah secara rutin ya.

Baca Juga : 6 Rekomendasi Merk Beras Porang Yang Bisa Dikonsumsi Oleh Penderita Diabetes, Terbaru 2025

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengenai apakah ada hubungan stress oksidatif dengan kekurangan atau kelebihan gula dalam tubuh. Apabila saudara itu masih belum paham, maka saudara bisa langsung menghubungi kami ya.

Referensi:

Wardani, Novita Kusuma. Hubungan Asupan Vitamin C, Vitamin E dan Selenium dengan Kadar Gula Darah Puasa Pasien Diabetes Mellitus di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD RAA Soewondo Pati. Diss. MUHAMMADIYAH UNIVERSITY SEMARANG, 2018.

Resnawaldi, Dr Arlen. Hubungan Stres Oksidatif Terhadap Resistensi Insulin pada Penderita Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK). Diss. Universitas Hasanuddin, 2021.

Hamdani, Afif. "REVIEW PENGARUH KESEHATAN HATI TERHADAP DIABETES MELITUS TIPE 1 SERTA UPAYA PENCEGAHANNYA."

Apakah Ada Hubungan Stress Oksidatif Dengan Kekurangan Atau Kelebihan Gula Dalam Tubuh, Ini Penjelasanya

Artikel Lain