Tbo.global - Pare, si sayuran pahit yang sering bikin saudara mengernyitkan dahi, ternyata punya banyak manfaat kesehatan. Tapi, yang jadi pertanyaan: apakah pare aman buat penderita hipertensi? Simak penjelasan dokter dan fakta ilmiahnya biar saudara nggak salah kaprah!

Pare & Hipertensi: Benarkah Bisa Turunkan Darah Tinggi?

Pare (Momordica charantia) udah lama dipakai dalam pengobatan tradisional, termasuk buat masalah tekanan darah tinggi. Beberapa studi bilang pare bisa bantu turunin hipertensi karena kandungan nutrisinya yang keren, kayak:

✅ Kalium – Bantu lawan efek sodium yang bikin tekanan darah naik.
✅ Antioksidan (vitamin C, flavonoid) – Bikin pembuluh darah lebih rileks.
✅ Efek diuretik – Bantu tubuh buang kelebihan garam lewat urine.

Tapi, dokter bilang penelitiannya masih terbatas! Menurut dr. Syifa Mustika dari RSU Saiful Anwar, bukti ilmiah pare efektif turunin darah tinggi belum cukup kuat dan butuh riset lebih lanjut.

Baca Juga : Apakah Buah Frozen Sehat?, Ini Penjelasannya

Efek Samping Pare Yang Perlu Diwaspadai

Meski punya potensi manfaat, pare juga bisa bikin masalah kalau dikonsumsi sembarangan:

Tekanan Darah Drop Terlalu Rendah

Pare punya efek natural yang bisa turunin tekanan darah berkat kandungan kalium dan sifat diuretiknya. Buat penderita hipertensi yang udah minum obat, konsumsi pare bisa bikin tekanan darah anjlok drastis—risiko pusing, lemas, bahkan pingsan! Apalagi buat yang punya riwayat hipotensi (tekanan darah rendah), pare bisa memperparah kondisi ini.

Gangguan Pencernaan

Kandungan serat tinggi di pare bisa bikin perut mules kalau kebanyakan. Efek sampingnya mulai dari diare, mual, sampai kembung. Bahkan, enzim dalam pare bisa picu iritasi lambung dan meningkatkan asam lambung, terutama buat yang punya maag atau GERD.

Interaksi Dengan Obat Diabetes

Pare dikenal bisa turunin gula darah karena senyawa charantin dan polypeptida-P yang mirip insulin. Tapi kalau dikonsumsi bareng obat diabetes (seperti metformin), risiko hipoglikemia (gula darah terlalu rendah) bisa meningkat. Gejalanya: lemas, keringat dingin, sampai kejang.

Masalah Ginjal Dan Liver

Pare mengandung senyawa yang sulit dicerna oleh tubuh. Buat orang dengan gangguan ginjal atau liver, serat dan zat aktif pare bisa memperberat kerja organ ini, bahkan memicu penumpukan toksin. Studi juga menunjukkan pare bisa meningkatkan enzim hati, yang berisiko buat penderita hepatitis atau sirosis.

Reaksi Alergi Dan Iritasi Kulit

Beberapa orang bisa alergi sama pare, gejalanya kayak gatal-gatal, ruam, atau sesak napas. Selain itu, biji pare yang dikonsumsi mentah bisa mengandung zat beracun (vicine) yang picu sakit kepala atau muntah.

Baca Juga : Bahaya Tepung Tepungan Untuk Ibu Hamil

Cara Aman Konsumsi Pare Untuk Hipertensi

Berikut ini adalah cara aman konsumsi pare untuk hipertensi:

Olahan Matang (Tumis/Rebus)

Mengolah pare dengan cara dimasak (tumis, kukus, atau rebus) lebih aman dibanding konsumsi mentah atau jus. Proses pemanasan membantu mengurangi senyawa pahit yang berpotensi mengiritasi lambung. Contoh:

Tumis pare dengan bawang putih, cabai, dan sedikit minyak zaitun untuk menetralisir rasa pahit.
Rebus pare dengan daun jambu biji atau kunyit untuk mengurangi pahit sekaligus menambah manfaat anti-inflamasi.

Tips: Buang biji dan bagian dalam pare yang putih karena paling pahit dan berisiko mengganggu pencernaan.

Jus Pare Dengan Campuran Buah

Jika ingin membuat jus pare, campur dengan buah lain seperti apel, pir, atau jeruk untuk menyeimbangkan rasa pahit dan mengurangi risiko iritasi lambung.

Resep: Blender ½ pare (tanpa biji) + 1 apel + air perasan lemon + madu secukupnya.
Dosis aman: Maksimal 100 ml/hari untuk hindari efek samping seperti diare atau hipoglikemia.

Catatan: Hindari jus pare jika sedang minum obat hipertensi atau diabetes tanpa konsultasi dokter.

Kombinasi Dengan Makanan Tinggi Kalium

Pare kaya kalium yang baik untuk tekanan darah, tetapi perlu dikombinasikan dengan makanan lain untuk optimalkan manfaat. Contoh:

Salad pare: Campur irisan pare rendam air garam dengan alpukat (sumber kalium) dan minyak zaitun.
Sup pare: Tambahkan kentang atau bayam untuk meningkatkan asupan mineral pendukung jantung.

Konsumsi Dalam Porsi Kecil Dan Bertahap

Mulai dengan porsi kecil (50 gram/hari) untuk menguji toleransi tubuh. Efek samping seperti mual atau tekanan darah drop bisa terjadi jika berlebihan.

Contoh: 1-2 potong pare dalam tumisan sayuran, 2-3 kali seminggu.
Hindari: Konsumsi pare mentah langsung atau suplemen dosis tinggi tanpa pengawasan dokter.

Konsultasi Dokter Sebelum Rutin Konsumsi

Pare bisa berinteraksi dengan obat hipertensi atau diabetes, terutama yang mengandung ACE inhibitor atau diuretik. Dokter mungkin menyarankan:

Pemantauan tekanan darah lebih sering jika pare dikonsumsi bersamaan obat.
Hindari pare jika memiliki riwayat gangguan ginjal atau hipotensi (tekanan darah rendah).

Tips Mengurangi Rasa Pahit Pada Pare

Berikut ini adalah beberapa tips untuk mengurangi rasa pahit yang ada pada pare:

Rendam Dalam Air Garam Atau Air Es

Caranya:

Potong pare tipis-tipis atau belah dua.
Rendam dalam air yang sudah dicampur 1 sendok teh garam selama 15-30 menit.
Bilas dengan air bersih sebelum dimasak.

Kenapa efektif?
Garam membantu menarik keluar saponin (senyawa pahit) dari pare. Kalau mau lebih maksimal, bisa juga rendam di air es untuk mengurangi rasa pahit lebih cepat .

Buang Biji Dan Bagian Putih Dalamnya

Caranya:

Belah pare, kerok bagian dalamnya (termasuk biji dan lapisan putihnya) pakai sendok.
Potong tipis atau sesuai selera.

Kenapa penting?
Bagian biji dan daging putih di dalam pare adalah sumber rasa pahit terbesar. Dengan membuangnya, pare jadi lebih mild .

Rebus Atau Blanching Sebelum Dimasak

Caranya:

Didihkan air, tambahkan sedikit garam atau perasan jeruk nipis.
Masukkan pare, rebus 2-3 menit, lalu tiriskan dan bilas air dingin.

Efeknya:
Panas air membantu memecah senyawa pahit, sementara jeruk nipis/garam menetralisir rasa getir.

Campur Dengan Bumbu Atau Buah Yang Kuat

Contoh Kombinasi:

Tumisan: Pakai bawang putih, cabai, kecap manis, atau tauco untuk menutupi pahit.
Jus: Blender pare dengan apel, nanas, atau madu untuk rasa lebih seimbang.
Acar: Rendam pare dalam cuka, gula, dan cabai untuk rasa asam-manis yang dominan.

Kenapa bekerja?
Rasa kuat dari bumbu atau buah bisa menyamarkan pahit dan bikin pare lebih enak dimakan .

Pilih Pare Yang Muda & Kurang Pahit

Ciri-cirinya:

Warna hijau muda (belum terlalu tua).
Tekstur renyah, biji masih kecil dan lunak.

Alasannya:
Pare yang terlalu tua biasanya lebih pahit karena kandungan saponinnya lebih tinggi. Pilih yang masih muda untuk rasa lebih ringan .

Baca Juga : Rekomendasi Obat Penurun Gula Darah Di Apotek

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengenai apakah pare aman untuk hipertensi. Apabila saudara belum paham, maka saudara bisa langsung menghubungi kami ya.

Referensi:

Subahar, Tati SS, and Tim Lentera. Khasiat & Manfaat Pare. AgroMedia, 2004.

Pare, Cara Menghilangkan Rasa Pahit. "12 Manfaat Pare untuk Kesehatan."

Nursaid, Nursaid, et al. "Sosialisasi Manfaat Pare (Momordica Charantia) Dalam Meningkatkan Kesehatan Keluarga." Journal of Community Development 5.2 (2024): 184-189.

Apakah Pare Aman Untuk Hipertensi?, Ini Kata Dokter

Artikel Lain