Kali ini kita bakal ngobrolin dua musuh bebuyutan yang sering banget ngincer para pejuang shift yaitu Asam Urat vs. Diabetes. Jujur aja, dua-duanya sama-sama bikin kepala pusing, tapi mana sih yang lebih ngeri buat anak muda yang kerjanya kadang siang, kadang malem? Mari kita bahas lebih lanjut.

Asam Urat

Oke, pertama ada asam urat. Ini penyakit yang bikin sendi lo ngilu-ngilu manja, bahkan kadang sampai bengkak dan merah kayak kepiting rebus. Penyebab utamanya? Kadar purin yang kebanyakan di badan saudara, trus diubah jadi asam urat. Nah, buat pekerja shift, ini bisa jadi problem banget lho karena:

Pola Makan Berantakan: Sering begadang, sering lapar, akhirnya nyari makan yang gampang dan enak, kayak junk food atau makanan bersantan. Padahal, makanan-makanan itu banyak purinnya lho! Bye-bye sendi nyaman.
Kurang Gerak: Abis shift malem, rasanya pengen langsung rebahan dan males ngapa-ngapain. Nah, kurang gerak ini bisa bikin penumpukan asam urat makin parah lho.
Stres Level Dewa: Deadline ngejar, kerjaan numpuk, jam tidur nggak jelas, semua itu bikin stres lho. Nah stres itu bisa memicu produksi asam urat lebih banyak lho.

Dampak asam urat buat pekerja shift? Ya jelas bikin produktivitas anjlok. Gimana mau fokus kalo sendi ngilu terus? Belum lagi kalo sampe kena asam urat akut, bisa-bisa absen kerja karena nggak kuat jalan. Nggak asik banget kan?

Diabetes

Sekarang beralih ke diabetes, si silent killer yang seremnya minta ampun. Kenapa silent killer? Karena gejalanya itu sering nggak disadari di awal, tapi pas udah parah, baru deh kerasa semua. Diabetes ini intinya adalah tubuh saudara nggak bisa ngatur kadar gula darah dengan baik. Dan ini bahaya banget lho buat pekerja shift karena:

Jam Tidur Amburadul: Ini biang kerok utama. Tidur nggak teratur itu bisa ganggu hormon-hormon yang ngatur metabolisme gula darah lho. Akibatnya, resistensi insulin makin tinggi, dan risiko diabetes tipe 2 naik drastis.
Makan Nggak Teratur & Porsi Gede: Lagi-lagi, masalah pola makan. Kalo shift, seringnya makan nggak kenal waktu, dan kalo udah laper berat, porsinya jadi kalap. Ini bikin gula darah langsung nge-gas tanpa rem.
Kurang Olahraga: Mirip kayak asam urat, pekerja shift itu sering nggak punya waktu atau energi buat olahraga. Padahal, olahraga itu penting banget lho buat ngatur gula darah dan ningkatin sensitivitas insulin.
Stres Kronis: Sama kayak asam urat, stres itu bisa bikin gula darah naik lho. Kalo stres berkepanjangan, bisa jadi pemicu diabetes juga.

Dampak diabetes buat pekerja shift? Ini lebih serem lho. Kalo udah parah, bisa kena komplikasi kayak kerusakan ginjal, penyakit jantung, stroke, bahkan kebutaan. Bayangin, masih muda tapi udah kena penyakit-penyakit serem gini cuma gara-gara pola hidup yang nggak sehat saat shift.

Baca Juga : Sindrom Metabolik: Kombinasi Mematikan Diabetes, Hipertensi, Dan Obesitas

Jadi, Mana Yang Lebih Berbahaya?

Nah, ini nih pertanyaan pamungkasnya! Jujur, dua-duanya sama-sama berbahaya dan bisa ganggu banget di hidup saudara. Tapi kalo disuruh milih mana yang lebih berbahaya buat pekerja shift, kami bakal bilang: Diabetes! Kenapa diabetes?

Komplikasi Jangka Panjang Yang Lebih Serius

Alasan yang pertama yaitu karena komplikasi jangka panjang yang lebih serius ya. Jadi asam urat itu memang bikin nyeri dan nggak nyaman, tapi komplikasi jangka panjangnya (kecuali kalau sudah sampai merusak ginjal) nggak separah diabetes yang bisa ngancem nyawa dan bikin saudara kehilangan fungsi organ vital.

Sering Nggak Disadari Di Awal

Alasan yang kedua yaitu karena sering nggak disadari di awal ya. Jadi gejala diabetes itu seringkali nggak kentara di awal lho. Saudara baru sadar pas udah parah dan komplikasi mulai muncul. Beda sama asam urat yang langsung kasih sinyal berupa nyeri. Ini bikin diabetes lebih sulit dicegah atau ditangani di tahap awal.

Dampaknya Jauh Lebih Luas

Alasan yang ketiga yaitu karena dampaknya itu jauh lebih luas ya. Jadi diabetes itu bisa merusak hampir semua organ di tubuh saudara, dari mata sampai kaki. Asam urat utamanya menyerang sendi dan ginjal.

Lebih Sulit Dikontrol Dengan Pola Hidup Buruk

Alasan yang keempat yaitu karena lebih sulit dikontrol dengan pola hidup buruk ya. Jadi pola hidup pekerja shift yang nggak teratur (jam tidur, makan, olahraga) itu adalah makanan empuk buat diabetes. Lebih sulit buat pekerja shift untuk menjaga gula darah tetap stabil dibanding mengontrol kadar purin.

Baca Juga : Kolesterol Tinggi Di Usia Muda? Ini Penyebab Dan Cara Mengontrolnya

Tips Buat Para Pejuang Shift

Berikut ini adalah beberapa tips buat para pejuang shift:

Jaga Pola Makan

Tips yang pertama yaitu jaga pola makan ya. Jadi oke, ini basic tapi super penting. Kerja shift itu sering bikin jam makan berantakan lho, terus jadi gampang tergoda sama junk food atau makanan instan yang praktis. Stop! Usahakan makan teratur sebisa mungkin, pilih makanan yang nutritious, kayak sayur, buah, protein, dan karbohidrat kompleks. Bawa bekal dari rumah itu smart move banget biar saudara nggak kalap sama godaan di luar. Inget, you are what you eat, jadi jangan biarkan badanmu jadi tempat sampah makanan nggak sehat!

Kualitas Tidur Nomor Satu

Tips yang kedua yaitu kualitas tidur itu nomor satu ya. Jadi ini nih PR terbesar para pekerja shift. Jam tidur itu pasti ngaco. Tapi, jangan cuma mikirin berapa jam tidur saudara, tapi juga gimana kualitasnya. Usahakan tidur di tempat yang gelap, tenang, dan nyaman. Kalau perlu, pakai earplugs atau penutup mata biar nggak keganggu. Hindari scroll HP atau nonton sebelum tidur. Tidur berkualitas itu kunci biar badan fresh dan otak nggak nge-lag saat kerja.

Gerak Aktif

Tips yang ketiga yaitu gerak aktif ya. Jadi meskipun badan pegel setelah shift panjang, tapi jangan cuma rebahan sambil scrolling TikTok terus! Sempatkan olahraga ringan di sela-sela shift atau pas libur. Nggak perlu langsung nge-gym berat, jalan kaki keliling komplek, stretching, atau yoga singkat juga udah cukup. Gerak itu bikin peredaran darah lancar lho, mood jadi bagus, dan badan nggak gampang sakit. Biar nggak kaku kayak robot.

Check-Up Secara Rutin

Tips yang keempat yaitu check-up secara rutin ya. Jadi ini sering banget diabaikan. Merasa sehat itu bukan berarti saudara bebas dari risiko penyakit. Apalagi dengan pola hidup kerja shift yang nggak menentu, risiko penyakit kayak asam urat atau diabetes itu ngincer banget. Rutin check-up ke dokter itu wajib hukumnya! Deteksi dini itu bisa mencegah masalah kecil jadi besar lho. Anggap aja ini investasi buat masa depan saudara biar bisa tetap produktif dan enjoy hidup tanpa dihantui penyakit. Jangan sampai nyesel di kemudian hari

Baca Juga : Penyebab Hipertensi Pada Karyawan: Silent Killer Yang Sering Diabaikan

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengenai asam urat vs diabetes: mana yang lebih berbahaya untuk pekerja shift? Apabila saudara itu masih belum paham, maka saudara bisa langsung menghubungi kami ya.

Referensi:

Eliffiana, Esthi, and PGDip Tarwaka. Hubungan Umur Dengan Gangguan Kesehatan Akut Dan Kronis Pada Pekerja Shift Di PT. Dan Liris Sukoharjo. Diss. Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2020.

Wijaya, Nyoto Hendy, and I. Nyoman Sutapa. "Analisa Hubungan Faktor Demografis Karyawan dan Lingkungan Kerja terhadap Potensi Penyakit yang Diderita Karyawan PT Ecogreen Oleochemicals Batam." Jurnal Titra 1.2 (2013): 23-30.

Prasadja, Andreas. Ayo bangun. Hikmah, 2009.

Asam Urat vs Diabetes: Mana Lebih Berbahaya Untuk Pekerja Shift?

Artikel Lain