Tbo.global - Merkuri atau air raksa (Hg) itu kayak silent killer yang bisa nempel di makanan, skincare, bahkan udara. Tapi, sebenarnya berapa sih batas aman merkuri buat tubuh kita? Dan gimana cara menghindarinya? Yuk, simak penjelasannya biar saudara nggak jadi korban berikutnya!

Merkuri

Jadi gini, merkuri itu basically logam berat yang bisa ditemuin di mana aja di alam, dari tanah, air, sampe udara. Ada beberapa bentuk merkuri, tapi yang paling sering kita bahas itu merkuri organik, terutama metilmerkuri, yang biasanya ada di ikan-ikan gede. Nah, ini nih yang bahaya! Kenapa? Karena metilmerkuri ini gampang banget diserap tubuh kita dan susah banget dikeluarin. Alhasil, numpuk deh di organ-organ penting kayak otak, ginjal, sampe saraf.

Berapa Sih Batas Aman Toleransi Merkuri?

Jujur aja, ngomongin "gram" merkuri yang bisa ditoleransi manusia itu agak tricky. Kenapa? Karena yang jadi patokan itu bukan cuma total gram, tapi juga bentuk merkuri, durasi paparan, dan kondisi kesehatan individu. Beda bentuk merkuri, beda juga tingkat bahayanya.

Tapi, secara umum, para ahli kesehatan global kayak WHO (World Health Organization) dan EPA (Environmental Protection Agency) udah ngeluarin rekomendasi batas aman paparan merkuri. Mereka biasanya pake satuan microgram per kilogram berat badan per minggu atau microgram per liter darah.

Misalnya, WHO merekomendasikan batas asupan metilmerkuri sebesar 1.6 mikrogram per kilogram berat badan per minggu. Jadi, kalo berat badan saudara 60 kg, artinya saudara gak boleh ngonsumsi metilmerkuri lebih dari sekitar 96 mikrogram per minggu. Angka ini mungkin keliatan kecil banget, tapi inget, ini akumulatif!

Penting banget buat dicatat, angka-angka ini adalah batas aman untuk mencegah efek kesehatan yang serius. Bukan berarti kalo saudara kena sedikit di atas batas itu langsung sekarat, tapi ya tetep aja ada risiko jangka panjang.

Baca Juga : Rekomendasi Supplier Pertama Diabetamil Dan Diabetasol Di Surabaya, Ini Salesnya

Kontaminasi Merkuri

Berikut ini adalah kontaminasi merkuri yang paling umum:

Makanan Laut (Terutama Ikan Predator Besar)

Ini adalah salah satu sumber utama paparan merkuri bagi manusia. Merkuri yang mencemari air (dari berbagai sumber) akan diubah menjadi metilmerkuri oleh bakteri dan kemudian diserap oleh plankton. Plankton dimakan oleh ikan kecil, lalu ikan kecil dimakan oleh ikan yang lebih besar, dan seterusnya dalam rantai makanan. Akibatnya, ikan predator besar yang hidup lebih lama dan berada di puncak rantai makanan (seperti hiu, tuna sirip biru, swordfish, king mackerel, marlin) akan mengakumulasi kadar metilmerkuri yang sangat tinggi dalam tubuhnya.

Pencemaran Lingkungan Dari Industri Dan Pertambangan

Aktivitas industri, terutama pembakaran batu bara di pembangkit listrik, dan penambangan emas skala kecil (PESK) merupakan penyumbang emisi merkuri terbesar ke atmosfer dan perairan. Merkuri yang dilepaskan ke udara bisa jatuh bersama hujan dan mencemari tanah serta air. Di pertambangan emas tradisional, merkuri digunakan untuk mengikat emas, dan sisa merkuri yang tidak terpakai sering dibuang begitu saja ke lingkungan, mencemari sungai, tanah, dan akhirnya masuk ke rantai makanan.

Produk Kosmetik Dan Pemutih Kulit Ilegal

Banyak produk pemutih kulit, krim, atau kosmetik ilegal yang menjanjikan hasil instan mengandung merkuri tinggi. Merkuri dalam produk ini berfungsi menghambat pembentukan melanin, sehingga kulit terlihat lebih cerah dengan cepat. Namun, merkuri sangat toksik dan bisa merusak kulit, ginjal, saraf, bahkan menyebabkan kanker. Produk-produk ini biasanya tidak memiliki izin edar BPOM dan memiliki ciri-ciri seperti bau logam/kimia tajam atau warna mencolok.

Amalgam Gigi (Tambalan Gigi Silver)

Tambalan gigi yang berwarna silver mengandung sekitar 50% merkuri. Meskipun dianggap aman oleh beberapa pihak, ada kekhawatiran tentang pelepasan uap merkuri dari tambalan ini, terutama saat mengunyah atau menggosok gigi. Saat ini, penggunaan amalgam mulai dikurangi dan digantikan dengan bahan lain seperti resin komposit.

Peralatan Rumah Tangga Yang Mengandung Merkuri

Beberapa peralatan rumah tangga lama seperti termometer raksa dan lampu neon (CFL) mengandung merkuri. Jika pecah, merkuri bisa menguap dan terhirup, atau mencemari lingkungan jika dibuang sembarangan. Oleh karena itu, penting untuk membuang limbah yang mengandung merkuri ini dengan benar sebagai limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun).

Gejala Keracunan Merkuri

Berikut ini adalah beberapa gejala keracunan merkuri yang perlu saudara waspadai:

Gangguan Saraf

Kalo keracunan merkuri, bisa-bisa otak saudara jadi error. Gejalanya kayak susah konsentrasi, gampang lupa (padahal masih muda!), gampang bingung, atau bahkan jadi gemetar kayak lagi kedinginan padahal enggak. Pokoknya, kalo ngerasa otak jadi lemot atau gampang blank, hati-hati!

Perubahan Psikologis

Merkuri bisa bikin mood saudara jadi roller coaster. Saudara bisa gampang banget marah-marah, tiba-tiba sedih gak jelas, cemas berlebihan, atau jadi panik tanpa sebab. Kalo ngerasa emosi saudara jadi gak stabil banget dari biasanya, bisa jadi ini warning sign.

Masalah Gigi & Gusi

Bagian mulut juga bisa kena imbasnya. Saudara bisa ngerasa gusi bengkak, berdarah, atau bahkan giginya jadi gampang goyang. Bau mulut juga bisa jadi makin parah. Jadi, kalo ada masalah sama gusi dan gigi yang aneh, jangan disepelekan ya.

Neuropati Perifer

Pernah ngerasa jari-jari tangan atau kaki tiba-tiba kebas, kesemutan, atau kayak ditusuk-tusuk jarum? Ini juga bisa jadi salah satu gejala. Merkuri bisa ngerusak saraf-saraf di ujung tubuh, makanya sensasi kebas atau nyeri ini muncul.

Baca Juga : Obat Yang Bisa Menurunkan Tekanan Darah Akibat Konsumsi Daging Qurban Berlebihan

Cara Minimalisir Risiko Kontaminasi Merkuri

Berikut ini adalah beberapa cara minimalisir risiko kontaminasi merkuri:

Pilih Ikan Yang Aman

Jangan asal nyamber ikan! Beberapa ikan kayak hiu, todak, atau makarel raja itu kadar merkurinya tinggi banget karena mereka udah hidup lama dan makan ikan kecil lainnya. Nah, mendingan pilih ikan yang lebih aman kayak sarden, salmon, atau udang. Mereka lebih aman buat saudara konsumsi secara rutin. Jadi, bijak milih ikan ya!

Pilih Alternatif Untuk Tambalan Gigi Amalgam

Jika saudara memiliki tambalan gigi amalgam (berwarna silver) dan ada kekhawatiran tentang merkuri, diskusikan dengan dokter gigi tentang kemungkinan menggantinya dengan bahan lain seperti resin komposit. Namun, penggantian ini harus didasarkan pada pertimbangan medis yang matang dan dilakukan oleh dokter gigi yang berpengalaman.

Hati-Hati sama Produk Kecantikan Dan Kosmetik

Beberapa produk kecantikan yang ilegal atau gak terdaftar BPOM kadang mengandung merkuri buat bikin kulit langsung putih instan. Bahaya banget! Selalu cek BPOM atau label komposisi sebelum beli produk kecantikan. Mendingan pake yang aman dan alami, biar kulit sehat jangka panjang daripada cuma putih sesaat tapi berisiko.

Jangan Bakar Sampah Sembarangan

Membakar sampah, apalagi yang ada barang elektronik atau baterai bekas, bisa ngebebasin uap merkuri ke udara. Uap ini kalo kehirup bisa bahaya banget buat pernapasan kita. Jadi, buang sampah pada tempatnya dan pilah sampah yang bisa didaur ulang. Go green, biar lingkungan bersih dari merkuri!

Pake Masker Saat Di Lingkungan Industri

Kalo saudara kebetulan kerja atau berkunjung ke daerah yang banyak industri kimia atau pertambangan, jangan lupa pake masker yang sesuai. Udara di sana bisa aja terkontaminasi merkuri atau zat berbahaya lainnya. Masker bisa jadi tameng pertama buat melindungi paru-paru saudara dari paparan yang gak diinginkan.

Baca Juga : Bagaimana Siswa Kelas X SMA Bisa Menderita Diabetes, Ini Penjelasannya

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengenai berapa gram toleransi manusia terhadap merkuri. Apabila saudara itu masih belum paham, maka saudara bisa langsung menghubungi kami ya.

Referensi:

Muslim, Abrar, and Eng ST M. Merkuri dan keberadaannya. Syiah Kuala University Press, 2020.

Purnomosutji Dyah Prinajati, Purnomo. "Laporan Penelitian: UJI BAKTERI SALMONELA DAN KADAR MERKURI PADA KOMPOS OPEN WINDROWTPT RAWASARI." (2017).

EVADA, PUTRI DIANTI. ANALISIS KADAR TIMBAL DAN MERKURI PADA IKAN TENGGIRI GILING DI KECAMATAN ILIR BARAT SATU KOTA PALEMBANG. Diss. UIN RADEN INTAN LAMPUNG, 2023.

Berapa Gram Toleransi Manusia Terhadap Merkuri, Hati - Hati Kontaminasi Merkuri

Artikel Lain