Tuberkulosis (TBC) itu adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini umumnya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat mempengaruhi bagian tubuh lain. Di lingkungan kantor, kewaspadaan terhadap potensi penularan TBC itu menjadi penting demi kesehatan bersama. Namun, penting untuk diingat ya bahwa diagnosis TBC itu adalah ranah profesional medis dan kita tidak boleh membuat asumsi berdasarkan observasi pribadi. Artikel ini bertujuan memberikan informasi mengenai gejala umum TBC dan langkah-langkah yang dapat diambil jika saudara itu memiliki kekhawatiran, dengan tetap mengedepankan etika dan privasi. Mari kita bahas lebih lanjut.

Gejala Umum TBC

Gejala umum TBC itu dapat bervariasi lo tergantung pada bagian tubuh mana yang terinfeksi. Namun, gejala yang paling sering muncul dan perlu diwaspadai, terutama jika berlangsung lama, adalah yang berkaitan dengan infeksi paru-paru (TBC paru). Berikut penjelasannya:

Batuk Kronis

Gejala yang pertama yaitu batuk kronis ya. Jadi ini adalah gejala klasik dan paling umum dari TBC paru. Batuknya itu biasanya berlangsung lebih dari tiga minggu dan tidak kunjung membaik meskipun sudah diobati dengan obat batuk biasa. Seiring waktu, batuk ini bisa menjadi semakin parah lo dan terkadang disertai dengan dahak.

Batuk Berdahak

Gejala yang kedua yaitu batuk berdahak ya. Jadi dahak yang dikeluarkan saat batuk itu bisa berwarna bening, putih, kuning, atau bahkan kehijauan. Pada kasus yang lebih lanjut, dahak bisa bercampur dengan darah lo.

Demam Ringan Yang Berkepanjangan

Gejala yang ketiga yaitu demam ringan yang berkepanjangan ya. Jadi demam akibat TBC itu biasanya tidak terlalu tinggi lo, seringkali di bawah 38 derajat Celsius. Namun, demam ini cenderung muncul secara hilang timbul atau menetap dalam jangka waktu yang lama, terutama pada malam hari.

Keringat Malam

Gejala yang keempat yaitu keringat malam ya. Jadi penderita TBC itu sering mengalami keringat berlebihan lo di malam hari, meskipun suhu ruangan tidak panas dan tidak sedang beraktivitas berat. Keringat ini bisa sangat banyak hingga membasahi pakaian dan tempat tidur.

Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab Yang Jelas

Gejala yang kelima yaitu penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas ya. Jadi TBC itu dapat menyebabkan hilangnya nafsu makan dan gangguan metabolisme tubuh lo, yang berujung pada penurunan berat badan yang signifikan meskipun tidak sedang menjalani program diet.

Pentingnya Observasi Yang Hati-Hati

Jika saudara itu mengamati teman kantor saudara menunjukkan beberapa gejala di atas, maka saudara jangan langsung membuat kesimpulan bahwa mereka itu tertular TBC. Gejala-gejala tersebut juga bisa disebabkan oleh kondisi kesehatan lain. Namun, observasi yang cermat dapat menjadi dasar untuk mengambil langkah yang tepat. Berikut ini adalah langkah bijak yang bisa saudara ambil:

Fokus Pada Kesehatan Diri

Langkah yang pertama yaitu fokus pada kesehatan diri ya. Jadi pastikan bahwa saudara dan rekan kerja yang lainnya menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), seperti mencuci tangan secara teratur, menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin, serta menjaga ventilasi udara di ruangan kerja tetap baik. Ini adalah langkah pencegahan yang efektif untuk berbagai penyakit pernapasan, termasuk TBC.

Membangun Komunikasi Yang Mendukung

Langkah yang kedua yaitu membangun komunikasi yang mendukung ya. Jadi ciptakan lingkungan kerja yang saling peduli dan mendukung ya. Jika saudara itu memiliki kekhawatiran terhadap kesehatan seorang rekan kerja, maka cobalah mendekatinya secara pribadi dan menawarkan dukungan tanpa menghakimi. Saudara bisa mengatakan sesuatu seperti, "Saya perhatikan kamu beberapa waktu ini terlihat kurang sehat. Apakah ada yang bisa saya bantu?"

Menghormati Privasi

Langkah yang ketiga yaitu menghormati privasi ya. Jadi hindari menyebarkan gosip atau spekulasi mengenai kondisi kesehatan teman kantor saudara. Informasi kesehatan itu bersifat pribadi dan hanya boleh dibagikan oleh individu yang bersangkutan.

Mendorong Untuk Mencari Bantuan Medis

Langkah yang keempat yaitu mendorong untuk mencari bantuan medis ya. Jadi jika teman kantor saudara terus menunjukkan gejala dan tampak tidak sehat, maka saudara itu bisa menyarankan mereka untuk memeriksakan diri ke dokter. Sampaikan kepedulian saudara dan tekankan pentingnya diagnosis dan pengobatan yang tepat. Saudara itu bisa mengatakan, "Mungkin ada baiknya jika kamu berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan kondisimu."

Peran Perusahaan Dalam Pencegahan Dan Penanganan TBC

Berikut ini adalah peran perusahaan dalam pencegahan dan penanganan TBC:

Edukasi Dan Sosialisasi

Jadi perusahaan dapat secara aktif menyediakan informasi yang akurat dan komprehensif mengenai TBC kepada seluruh karyawan. Ini meliputi cara penularan, gejala, pentingnya diagnosis dini dan pengobatan tuntas, serta upaya pencegahan. Lalu perusahaan bisa mengadakan kampanye kesehatan secara berkala melalui berbagai media internal (misalnya, buletin, email, poster, seminar, webinar) untuk meningkatkan kesadaran tentang TBC. Dan perusahaan juga dapat mengadakan sesi pelatihan atau lokakarya yang melibatkan ahli kesehatan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang TBC kepada karyawan, terutama bagi tim kesehatan perusahaan atau perwakilan karyawan.

Pencegahan Di Lingkungan Kerja

Jadi perusahaan dapat mendorong dan memfasilitasi praktik PHBS di lingkungan kerja, seperti penyediaan fasilitas cuci tangan yang memadai, mengingatkan etika batuk dan bersin, serta menjaga kebersihan lingkungan kerja. Dan perusahaan juga bisa mengembangkan serta menerapkan kebijakan kesehatan perusahaan yang mendukung pencegahan penyakit menular, termasuk TBC.

Skrining Dan Deteksi Dini

Jadi perusahaan dapat menawarkan pemeriksaan kesehatan berkala kepada karyawan yang mencakup skrining TBC, terutama bagi kelompok karyawan yang berisiko tinggi (misalnya, yang memiliki kontak erat dengan kasus TBC, memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah). Lalu perusahaan bisa bekerja sama dengan klinik atau rumah sakit terdekat untuk memfasilitasi akses karyawan terhadap layanan skrining TBC, seperti tes Mantoux atau pemeriksaan dahak. Dan dalam lingkungan kerja dengan risiko penularan yang lebih tinggi, maka perusahaan itu dapat mempertimbangkan program deteksi aktif TBC.

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengenai cara mengetahui teman kantor yang tertular penyakit TBC, terbaru 2025. Apabila saudara itu masih belum paham, maka saudara bisa langsung menghubungi kami ya.

Referensi:

Kristini, Tri, and Rana Hamidah. "Potensi penularan tuberculosis paru pada anggota keluarga penderita." Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia 15.1 (2020): 24-28.

Ningsih, Fitriani, Riska Ovany, and Yuni Anjelina. "Literature Review: Hubungan Pengetahuan terhadap Sikap Masyarakat tentang Upaya Pencegahan Penularan Tuberculosis: Literature Review: Relationship of Knowledge to Community Attitude about Tuberculosis Prevention Measures." Jurnal Surya Medika (JSM) 7.2 (2022): 108-115.

Djannah, Siti Nur, Dyah Suryani, and Dian Asih Purwati. "Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan perilaku pencegahan penularan TBC pada mahasiswa di asrama manokwari Sleman Yogyakarta." Universitas Ahmad Dahlan (2009).

Cara Mengetahui Teman Kantor Yang Tertular Penyakit TBC, Terbaru 2025

Artikel Lain