Bagi individu yang hidup dengan diabetes, suntik insulin itu merupakan bagian penting dari manajemen glukosa darah. Namun, efektivitas insulin itu tidak hanya bergantung pada dosis dan jenisnya, tetapi juga pada lokasi penyuntikan di tubuh. Pemahaman yang benar mengenai area penyuntikan insulin itu dapat membantu buat memaksimalkan penyerapan insulin dan mengoptimalkan kontrol gula darah lo.

Secara umum, insulin itu diserap paling cepat dari perut (abdomen), diikuti oleh lengan bagian atas, paha, dan yang paling lambat dari bokong. Perbedaan kecepatan penyerapan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk aliran darah, aktivitas otot yang ada di sekitar area suntikan, dan jumlah jaringan lemak yang ada di bawah kulit. Lalu dibagian tubuh mana sih suntik insulin yang paling efektif? Mari kita bahas lebih lanjut.

Manfaat Suntik Insulin

Suntik insulin itu memiliki manfaat yang sangat penting lo bagi individu yang hidup dengan diabetes, terutama mereka yang tubuhnya itu tidak lagi memproduksi cukup insulin (diabetes tipe 1) atau tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi secara efektif (diabetes tipe 2). Berikut ini adalah beberapa manfaat utama dari suntik insulin:

Mengontrol Kadar Gula Darah

Manfaat yang pertama yaitu mengontrol kadar gula darah ya. Jadi fungsi utama dari insulin itu adalah membantu glukosa (gula) dari darah masuk ke dalam sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai energi. Pada penderita diabetes, proses ini terganggu. Nah suntik insulin itu menggantikan atau menambah insulin alami tubuh, sehingga bisa membantu buat menjaga kadar gula darah dalam rentang yang sehat.

Mencegah Hiperglikemia (Kadar Gula Darah Tinggi)

Manfaat yang kedua yaitu mencegah hiperglikemia ya. Jadi tanpa insulin yang cukup, kadar gula darah itu dapat meningkat terlalu tinggi lo, yang mana dapat menyebabkan berbagai macam masalah kesehatan jangka pendek (seperti sering buang air kecil, rasa haus berlebihan, kelelahan) dan jangka panjang (seperti kerusakan saraf, kerusakan ginjal, masalah penglihatan, dan penyakit jantung). Nah suntik insulin itu bisa membantu buat mencegah kondisi hiperglikemia ini lo.

Mencegah Ketoasidosis Diabetikum (DKA)

Manfaat yang ketiga yaitu mencegah ketoasidosis diabetikum ya. Jadi pada diabetes tipe 1, kekurangan insulin yang parah itu dapat menyebabkan tubuh mulai memecah lemak sebagai energi lo, sehingga akan menghasilkan keton. Penumpukan keton yang berlebihan dalam darah itu dapat menyebabkan kondisi berbahaya lo yang disebut dengan ketoasidosis diabetikum (DKA). Nah suntik insulin itu sangat penting lo untuk mencegah DKA pada penderita diabetes tipe 1.

Mengelola Diabetes Tipe 2

Manfaat yang keempat yaitu mengelola diabetes tipe 2 ya. Jadi meskipun beberapa penderita diabetes tipe 2 awalnya itu dapat mengelola kondisi mereka dengan perubahan gaya hidup dan obat-obatan oral, tapi banyak yang pada akhirnya memerlukan suntik insulin lo. Ini terjadi ketika pankreas itu tidak lagi mampu memproduksi cukup insulin atau tubuh menjadi semakin resisten terhadap insulin. Nah suntik insulin itu bisa membantu buat mengembalikan kontrol gula darah pada kondisi ini.

Mendukung Metabolisme Tubuh

Manfaat yang kelima yaitu mendukung metabolisme tubuh ya. Jadi selain mengatur gula darah, insulin itu juga berperan dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein lo. Dengan memastikan ketersediaan insulin yang cukup melalui suntikan, maka proses metabolisme tubuh itu dapat berjalan lebih efisien.

Baca Juga : Kenapa Ganja Mudah Sekali Di Tanam Di Indonesia, Berikut Ini Alasannya

Di Bagian Tubuh Mana Sih Suntik Insulin Yang Paling Efektif?

Mari kita bahas lebih detail mengenai area-area penyuntikan insulin yang umum:

Perut (Abdomen): Area Penyerapan Tercepat

Perut itu adalah area yang paling direkomendasikan lo untuk penyuntikan insulin karena memiliki penyerapan yang paling cepat dan konsisten. Area yang ideal untuk menyuntik itu adalah sekitar 5 cm (dua inci) dari pusar. Pastikan untuk menghindari area di sekitar tulang pinggul, tulang rusuk, dan bekas luka.

Keuntungan: Penyerapan cepat dan relatif stabil, sehingga dijadikan pilihan yang baik untuk insulin kerja cepat yang diberikan sebelum makan.
Pertimbangan: Hindari area dengan jaringan parut atau stretch mark karena penyerapan insulin di area tersebut bisa tidak teratur.

Lengan Bagian Atas (Bagian Belakang Lengan): Penyerapan Sedang

Bagian belakang lengan atas, antara bahu dan siku itu juga merupakan area yang baik lo untuk menyuntik insulin. Area ini memiliki penyerapan yang lebih lambat dibandingkan perut, tetapi lebih cepat dibandingkan paha atau bokong.

Keuntungan: Mudah diakses, terutama jika saudara itu dapat meminta bantuan orang lain untuk menyuntik.
Pertimbangan: Pastikan bahwa saudara itu dapat mencubit kulit dengan cukup untuk menghindari penyuntikan intramuskular.

Paha (Bagian Depan dan Samping Paha): Penyerapan Lebih Lambat

Bagian depan dan samping paha itu merupakan area lain yang umum digunakan untuk menyuntik insulin. Penyerapan insulin di area ini cenderung lebih lambat lo dibandingkan dengan perut dan lengan.

Keuntungan: Area yang cukup luas untuk rotasi lokasi suntikan.
Pertimbangan: Aktivitas kaki itu dapat mempengaruhi kecepatan penyerapan insulin di area ini. Hindari area di dekat lutut dan pangkal paha.

Bokong (Bagian Atas dan Luar): Penyerapan Paling Lambat

Bokong itu memiliki penyerapan insulin yang paling lambat lo dibandingkan area yang lainnya. Area ini biasanya digunakan untuk insulin kerja panjang (basal) yang membutuhkan pelepasan yang lebih lambat dan stabil.

Keuntungan: Penyerapan yang lambat dan stabil cocok untuk insulin kerja panjang.
Pertimbangan: Mungkin sulit dijangkau sendiri dan memiliki risiko penyuntikan intramuskular yang lebih tinggi jika tidak dilakukan dengan cara yang benar.

Baca Juga : Kenapa Tanaman Ganja Bisa Digunakan Sebagai Obat Diet, Ini Fakta Ilmiahnya

Pentingnya Rotasi Lokasi Suntikan

Sangat penting lo untuk melakukan rotasi lokasi suntikan di dalam area yang sama maupun antar area. Rotasi itu bisa membantu buat mencegah terjadinya lipohipertrofi (penumpukan lemak di bawah kulit) atau lipoatrofi (hilangnya lemak di bawah kulit). Kedua kondisi ini dapat mengganggu penyerapan insulin lo dan membuat kontrol gula darah menjadi tidak stabil.

Tips Melakukan Rotasi Suntikan

Berikut adalah beberapa tips penting untuk melakukan rotasi lokasi suntikan insulin dengan benar:

Buat Catatan Lokasi Suntikan

Tips yang pertama yaitu buat catatan lokasi suntikan ya. Jadi mencatat lokasi suntikan terakhir itu dapat membantu saudara lo buat mengingat area mana yang perlu dihindari sementara waktu. Saudara itu bisa menggunakan buku catatan khusus, aplikasi di ponsel, atau bahkan menandai area di kalender.

Periksa Area Suntikan Yang Sebelumnya

Tips yang kedua yaitu periksa area suntikan yang sebelumnya ya. Jadi sebelum menyuntik, periksalah area suntikan yang terakhir ya. Hindari area yang masih terasa sakit, bengkak, keras, atau memiliki benjolan. Ini bisa menjadi tanda lipohipertrofi atau iritasi lo.

Berikan Waktu Pemulihan

Tips yang ketiga yaitu berikan waktu pemulihan ya. Jadi idealnya, berikan waktu beberapa minggu hingga satu bulan sebelum menyuntik kembali di lokasi yang sama. Ini memungkinkan jaringan di bawah kulit untuk pulih sepenuhnya.

Hindari Area Dengan Gangguan

Tips yang keempat yaitu hindari area dengan gangguan ya. Jadi jangan menyuntik di area dengan bekas luka, stretch mark, tahi lalat, atau pembuluh darah yang terlihat jelas. Karena penyerapan insulin di area ini bisa tidak teratur lo.

Konsultasikan Dengan Dokter Atau Edukator Diabetes

Tips yang kelima yaitu konsultasikan dengan dokter atau edukator diabetes ya. Jadi diskusikan rencana rotasi suntikan saudara dengan dokter atau edukator diabetes ya. Karena mereka itu dapat memberikan panduan yang lebih spesifik lo berdasarkan jenis insulin yang saudara gunakan, gaya hidup, dan kondisi kesehatan saudara.

Baca Juga : Bagaimana Keadaan, Yang Diharuskan Suntik Insulin, Ini Penjelasannya

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengenai bagian tubuh yang efektif untuk disuntik insulin. Apabila saudara itu masih belum paham, maka saudara bisa langsung menghubungi kami ya.

Referensi:

Wahyuni, Khurin In, and S. Farm. Diabetes Mellitus. Jakad Media Publishing, 2020.

Simamora, Sarmalina, Mona Rahmi Rulianty, and Ferawati Suzalin. "Peduli Penggunaan Insulin (Care for Use of Insulin)." Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 5.3 (2021): 638-644.

Cahyani, Andharini Dwi, and Ari Basuki. "Klasifikasi Diabetes Mellitus Menggunakan Support Vector Machine (Studi Kasus: Puskesmas Modopuro, Mojokerto)." Rekayasa 12.2 (2019): 174-182.

Dibagian Tubuh Mana Suntik Insulin Paling Efektif, Ini Detailnya

Artikel Lain