Tbo.global - Ketika si kecil udah mulai masuk fase MPASI (Makanan Pendamping ASI), para orang tua pasti langsung heboh mikirin menu sehat, bergizi, tapi tetap gampang diterima sama bayi. Nah, salah satu bahan alami yang sering banget direkomendasikan adalah umbi-umbian! Selain gampang didapat di pasar atau supermarket, umbi-umbian juga kaya karbohidrat kompleks, serat, vitamin, dan mineral yang penting banget buat tumbuh kembang bayi. Tapi, nggak semua umbi cocok buat MPASI, lho. Ada beberapa jenis yang lebih lembut, lebih gampang dicerna, dan punya rasa yang disukai bayi. Nah di artikel kali ini TBO Global bakal ngebahas jenis umbi yang cocok buat MPASI plus cara mengolahnya biar gizinya tetap maksimal! Yuk simak.

Kenapa Harus Umbi-Umbian Buat MPASI?

Berikut ini adalah beberapa alasan utama kenapa harus umbi-umbian buat MPASI:

Sumber Energi Alami Yang Aman Untuk Bayi

Umbi-umbian kaya banget akan karbohidrat kompleks, yaitu jenis karbohidrat yang dicerna lebih lambat oleh tubuh. Artinya, energi yang dihasilkan juga dilepas secara bertahap, bikin bayi kenyang lebih lama tanpa bikin perutnya begah. Ini penting banget buat bayi yang mulai aktif belajar duduk, merangkak, bahkan berdiri. Jadi, umbi bisa jadi fuel alami buat bantu aktivitasnya seharian.

Teksturnya Lembut Dan Mudah Dicerna

Salah satu tantangan saat mulai MPASI adalah menyesuaikan tekstur makanan supaya bayi nggak tersedak dan tetap mau makan. Nah, umbi-umbian seperti ubi jalar, kentang, atau talas punya tekstur alami yang lembut setelah dikukus. Selain itu, kadar seratnya pas — cukup buat bantu pencernaan tapi nggak bikin perut kembung. Jadi, buat bayi yang baru belajar makan padat, umbi itu pilihan paling aman dan nyaman.

Kaya Vitamin Dan Mineral Penting

Umbi-umbian bukan cuma karbo aja, tapi juga mengandung vitamin dan mineral penting seperti vitamin A, C, B6, kalsium, zat besi, dan potasium. Nutrisi-nutrisi ini punya peran vital buat perkembangan bayi, mulai dari kesehatan mata, sistem imun, sampai pembentukan otot dan tulang. Misalnya, ubi jalar terkenal tinggi beta karoten (vitamin A alami) yang bagus buat penglihatan bayi dan daya tahan tubuhnya.

Bantu Latih Lidah Bayi Mengenal Rasa Alami

Bayi yang baru belajar makan perlu dikenalkan dengan rasa-rasa alami tanpa tambahan gula atau garam. Umbi punya cita rasa manis lembut alami yang disukai bayi, jadi bisa bantu transisi dari ASI ke makanan padat tanpa kaget. Dengan sering makan bahan alami kayak umbi, lidah bayi juga terbiasa dengan rasa asli makanan, bukan rasa buatan dari gula atau penyedap. Ini bisa jadi dasar pola makan sehat ke depannya!

Mudah Didapat, Murah, Dan Fleksibel Diolah

Nah, ini nilai plus yang sering dilupain. Umbi-umbian tuh gampang banget dicari di pasar, supermarket, atau bahkan di kebun rumah. Harganya juga terjangkau banget dibanding bahan impor kayak quinoa atau oat. Selain itu, cara olahnya fleksibel banget — bisa dikukus, direbus, dijadikan puree, campuran bubur, sampai dipanggang nanti pas bayi udah lebih besar. Pokoknya, satu bahan seribu kreasi!

Jenis Umbi-Umbian Yang Bagus Untuk MPASI

Berikut ini adalah jenis umbi-umbian yang bagus untuk MPASI berdasarkan riset dari TBO Global:

Jenis Umbi	Kandungan Gizi Utama	Usia Bayi yang Cocok	Cara Pengolahan yang Disarankan
Ubi Jalar	Vitamin A, C, serat, dan karbo kompleks	6 bulan ke atas	Kukus, haluskan, atau campur bubur
Kentang	Kalium, vitamin B6, karbohidrat	6 bulan ke atas	Rebus, kukus, haluskan
Talas	Serat, mangan, vitamin E	8 bulan ke atas	Kukus, tumbuk, campur kaldu ayam
Singkong	Karbohidrat, kalsium, fosfor	9 bulan ke atas	Kukus, tumbuk, jadikan pure
Ubi Ungu	Antioksidan (antosianin), vitamin C, serat	6 bulan ke atas	Kukus, haluskan, campur susu atau pisang

Cara Mengolah Umbi-Umbian Untuk MPASI

Berikut ini adalah beberapa cara dalam mengolah umbi-umbian untuk MPASI ala TBO Global:

Ubi Jalar

Ubi jalar tuh juara banget buat MPASI! Warna oranye atau ungunya menandakan kandungan beta karoten tinggi, yang penting buat penglihatan dan daya tahan tubuh bayi. Teksturnya lembut banget kalau dikukus, dan rasanya manis alami bikin bayi doyan tanpa tambahan gula.

Cara mengolahnya:

Pilih ubi jalar yang kulitnya mulus dan nggak busuk.
Kupas, potong kecil-kecil, lalu kukus sampai empuk.
Haluskan dengan garpu atau blender, bisa campur ASI, air hangat, atau kaldu biar lebih lembut.
Bisa juga dicampur dengan buah seperti pisang atau apel kukus biar rasanya makin yummy!

Kentang

Kentang adalah bahan wajib buat MPASI karena teksturnya lembut dan mudah dicerna. Kandungan karbohidratnya bikin bayi kenyang lebih lama, sedangkan potasium dan vitamin B6 bantu fungsi saraf dan otot.

Cara mengolahnya:

Rebus kentang tanpa garam sampai empuk banget.
Haluskan sambil tambahkan sedikit air hangat atau ASI.
Buat variasi rasa, Sahabat Teone bisa campur kentang halus dengan wortel kukus atau daging ayam rebus lembut.

Pro tip: Jangan goreng kentang untuk bayi, ya! Karena minyak bisa ganggu pencernaan si kecil.

Talas

Talas punya kandungan serat tinggi dan tekstur lembut setelah dikukus. Tapi hati-hati, beberapa bayi mungkin agak sensitif sama talas karena mengandung oksalat, jadi perkenalkan sedikit demi sedikit.

Cara mengolahnya:

Kupas dan potong talas kecil-kecil.
Kukus sampai benar-benar empuk.
Haluskan dan campur dengan kaldu ayam atau sayur biar lebih creamy.
Kalau mau, tambahkan sedikit labu kuning kukus buat rasa lebih manis dan warna cantik.

Singkong

Singkong cocok banget buat bayi usia 9 bulan ke atas karena mengandung karbohidrat padat energi. Tapi jangan lupa, singkong harus benar-benar matang biar aman dikonsumsi.

Cara mengolahnya:

Kupas singkong, potong kecil, kukus hingga lunak banget.
Haluskan dan campur dengan santan encer atau kaldu ayam.
Bisa juga dikombinasikan dengan parutan keju untuk rasa gurih alami.
Hindari singkong pahit karena bisa mengandung zat berbahaya (linamarin).

Ubi Ungu

Nah, kalau Sahabat Teone mau bikin MPASI yang aesthetic, ubi ungu jawabannya! Warna ungunya berasal dari antosianin, antioksidan alami yang bantu jaga daya tahan tubuh bayi dan cegah peradangan.

Cara mengolahnya:

Kukus ubi ungu sampai lembut.
Blender dengan ASI atau air matang sampai halus.
Kombinasikan dengan pisang atau alpukat biar makin lembut dan enak.
Ubi ungu ini juga bisa dijadikan campuran bubur oat atau nasi tim buat variasi rasa.

Tips Biar MPASI Umbi Lebih Maksimal

Berikut ini adalah beberapa tips dari TBO Global biar MPASI umbi lebih maksimal:

Pilih Umbi Yang Segar Dan Berkualitas

Kualitas bahan itu kunci! Pastikan Sahabat Teone pilih umbi yang masih segar, nggak busuk, nggak lembek, dan nggak ada bercak hitam. Hindari umbi yang udah bertunas atau berjamur karena bisa mengandung racun alami (kayak solanin di kentang). Semakin segar umbinya, semakin tinggi juga kandungan nutrisinya. Kalau bisa, beli di pasar pagi atau petani lokal biar lebih fresh dan bebas bahan kimia.

Kukus, Jangan Goreng Atau Panggang

Proses masak sangat ngaruh ke kandungan gizi. Cara paling aman dan efektif buat MPASI adalah mengukus. Kenapa? Karena kukus bisa menjaga vitamin dan mineral tetap utuh tanpa tambahan minyak atau lemak. Kalau direbus, beberapa nutrisi bisa larut ke air, sedangkan kalau digoreng jelas terlalu berat buat pencernaan bayi. Jadi, kukus aja sampai empuk, lalu haluskan sesuai tekstur usia bayi.

Campur Dengan Protein Dan Sayur

Biar nutrisinya makin lengkap, jangan cuma kasih umbi doang. Kombinasikan dengan protein hewani atau nabati (kayak ayam, ikan, telur, tahu, atau tempe) dan sayuran berwarna. Kombinasi ini bisa bantu mencukupi kebutuhan zat besi, kalsium, dan vitamin lainnya. Misalnya, ubi jalar kukus bisa dicampur dengan daging ayam rebus dan bayam halus — rasanya tetap enak, gizinya juga naik level!

Jangan Tambahkan Gula Atau Garam

Bayi di bawah 1 tahun belum butuh gula dan garam tambahan, karena ginjal mereka belum siap untuk memprosesnya. Lagian, umbi-umbian udah punya rasa manis alami yang cukup bikin si kecil lahap makan. Jadi, biarkan bayi mengenal rasa asli dari makanan. Nanti kalau udah terbiasa, mereka nggak akan tergantung sama rasa asin atau manis buatan. Ini langkah kecil buat bantu pola makan sehat jangka panjang.

Sajikan dengan Tekstur Bertahap

Setiap bayi punya tahap perkembangan berbeda. Di awal MPASI (usia 6 bulan), tekstur harus super lembut kayak puree. Tapi setelah 8–9 bulan, Sahabat Teone bisa mulai kasih tekstur agak kasar biar bayi belajar mengunyah. Nah, umbi-umbian tuh ideal banget buat latihan ini karena gampang diatur teksturnya — dari halus banget sampai agak padat. Jadi, sambil makan, bayi juga belajar motorik oralnya.

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengenai jenis umbi-umbian yang bagus untuk MPASI serta cara mengolahnya. Apabila Sahabat Teone masih belum paham atau masih penasaran dengan apa yang sudah kami jelaskan diatas, atau informasi mengenai konsultasi langsung dengan dokter kami dan komprehensif untuk kebutuhan nutrisi dan kesehatan maka Sahabat Teone bisa menghubungi kami langsung di WA : 0851-7968-8120 .

Referensi:

Astutiningsih, Fitri, and Rini Wulandari. "Optimizing the Utilization of Local Food Resources for Stunting Prevention through" MPASI" Training in Sumber Village, Simo District, Boyolali Regency.: Optimalisasi Pemanfaatan Sumber Daya Pangan Lokal untuk Pencegahan Stunting melalui Pelatihan MPASI di Desa Sumber, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali." JAKADIMAS (Jurnal Karya Pengabdian Masyarakat) 2.1 (2024): 60-65.

Putra, Aditya Fajar Cahyono, et al. "Keterampilan Pengolahan Umbi Gembili Menjadi Produk MPASI Melalui Sekolah Kader Sehat." Abdi Geomedisains (2023): 18-25.

Mentari, Witri Dewi. Pemanfaatan Pangan Lokal untuk Menu MP-ASI Bergizi. Penerbit NEM, 2025.

Jenis Umbi-Umbian Yang Bagus Untuk MPASI, Ini Cara Mengolahnya

Artikel Lain