Tekanan pekerjaan, tenggat waktu yang ketat, dan tuntutan karier itu seringkali membuat karyawan terjebak dalam gaya hidup yang kurang sehat. Tanpa disadari, kebiasaan-kebiasaan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya berbagai penyakit kronis, salah satunya adalah diabetes melitus. Anggapan bahwa diabetes itu hanya menyerang kelompok usia tertentu sudah usang; kini, banyak karyawan di usia produktif pun menunjukkan gejala atau bahkan sudah didiagnosis dengan kondisi ini. Mengapa demikian, dan apa yang bisa dilakukan untuk mencegahnya? Mari kita bahas lebih lanjut.

Mengapa Karyawan Rentan Terkena Diabetes?

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa karyawan rentan terkena diabetes:

Gaya Hidup Sedentari (Kurang Bergerak)

Alasan yang pertama yaitu karena gaya hidup sedentari ya. Jadi banyak pekerjaan di kantor itu mengharuskan karyawan duduk berjam-jam di depan komputer. Kurangnya aktivitas fisik ini dapat mengurangi kemampuan tubuh dalam mengolah glukosa darah menjadi energi, sehingga gula darah itu lebih mudah tidak terkendali dan dapat meningkatkan risiko resistensi insulin. Bahkan, studi menyebutkan durasi duduk lebih dari 6 jam per hari itu dapat meningkatkan risiko resistensi insulin hingga 40%.

Pola Makan Tidak Sehat

Alasan yang kedua yaitu karena pola makan tidak sehat ya. Jadi karyawan itu sering terjebak dalam kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji, makanan olahan, atau camilan dan minuman manis yang tinggi kalori, gula, dan lemak jenuh karena keterbatasan waktu atau pilihan di sekitar tempat kerja. Kebiasaan makan yang buruk ini berkontribusi besar pada peningkatan kadar gula darah dan penambahan berat badan.

Stres Kerja Yang Tinggi

Alasan yang ketiga yaitu karena stres kerja yang tinggi ya. Jadi tekanan pekerjaan yang berlebihan itu dapat memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol. Hormon-hormon ini dapat mengganggu keseimbangan gula darah dengan meningkatkan pelepasan glukosa dari hati, sehingga kadar gula darah meningkat. Dan stres itu juga dapat memengaruhi kebiasaan makan lo, sehingga mendorong seseorang untuk mengonsumsi makanan yang tidak sehat.

Kurang Tidur

Alasan yang keempat yaitu karena kurang tidur ya. Jadi pekerjaan yang menumpuk atau jam kerja yang panjang itu seringkali menyebabkan karyawan kurang tidur lo. Kurang tidur itu dapat meningkatkan produksi glukosa lo, memicu resistensi insulin (sel-sel tubuh kurang responsif terhadap insulin), dan memengaruhi hormon nafsu makan (leptin dan ghrelin), sehingga meningkatkan keinginan untuk makan secara berlebihan, terutama makanan yang tinggi gula dan lemak.

Pekerjaan Lembur Terus-Menerus

Alasan yang kelima yaitu karena lembur terus-menerus ya. Jadi kebiasaan lembur yang berlebihan itu dapat mengacaukan ritme sirkadian tubuh lo, memicu stres, dan mengurangi waktu untuk aktivitas fisik serta istirahat yang cukup. Hal ini secara tidak langsung dapat meningkatkan risiko diabetes lo.

Cara Mengatasi Dan Mencegah Diabetes Pada Karyawan

Meskipun tantangannya itu besar, tapi diabetes itu bisa dicegah dan dikelola dengan perubahan gaya hidup yang konsisten yaitu:

Prioritaskan Pola Makan Sehat Dan Teratur

Cara yang pertama yaitu prioritaskan pola makan sehat dan teratur ya. Jadi jangan lewatkan sarapan ya, karena sarapan yang bergizi itu bisa membantu menstabilkan kadar gula darah lo dan dapat mencegah rasa lapar berlebihan di siang hari. Pilihlah sarapan kaya serat dan protein ya seperti oatmeal, telur, roti gandum, atau buah-buahan. Lalu siapkan bekal makanan dari rumah ya, karena dengan membawa bekal maka saudara itu memiliki kontrol penuh atas jenis dan porsi makanan, sehingga dapat menghindari godaan makanan cepat saji atau olahan yang tinggi gula, garam, dan lemak jenuh. Dan pilihlah camilan sehat ya seperti keripik, biskuit, atau minuman manis dengan buah-buahan, kacang-kacangan (tidak digoreng), atau yogurt tanpa gula.

Tingkatkan Aktivitas Fisik

Cara yang kedua yaitu tingkatkan aktivitas fisik ya. Jadi gunakan tangga daripada lift, parkir sedikit lebih jauh, atau jalan kaki saat istirahat makan siang. Setidaknya setiap 1-2 jam, berdirilah, lakukan peregangan ringan, atau jalan-jalan sebentar untuk memutus waktu duduk yang terlalu lama. Lalu alokasikan minimal 30 menit, 3-5 kali seminggu untuk olahraga intensitas sedang seperti jalan cepat, jogging, bersepeda, berenang, atau senam aerobik. Konsistensi itu lebih penting lo daripada intensitas yang sangat tinggi. Dan ajaklah teman atau keluarga untuk melakukan aktivitas fisik di luar jam kerja, seperti bersepeda di taman atau berjalan-jalan.

Cukupi Kebutuhan Tidur Berkualitas

Cara yang ketiga yaitu cukupi kebutuhan tidur berkualitas ya. Jadi usahakan tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, bahkan di akhir pekan, karena tujuannya itu untuk membantu mengatur ritme sirkadian tubuh. Lalu pastikan bahwa kamar tidur saudara itu gelap, tenang, dan sejuk. Dan batasi konsumsi kafein serta alkohol beberapa jam sebelum tidur. Hindari penggunaan gadget atau menonton TV setidaknya satu jam sebelum tidur karena cahaya biru itu dapat mengganggu produksi melatonin.

Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala

Cara yang keempat yaitu lakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala ya. Jadi lakukan pemeriksaan gula darah setidaknya setahun sekali ya, terutama jika saudara memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga diabetes, kelebihan berat badan/obesitas, atau gaya hidup tidak aktif. Dan jika ada kekhawatiran atau gejala yang muncul (seperti sering haus, sering buang air kecil, berat badan turun drastis tanpa sebab), segera konsultasikan dengan dokter ya. Deteksi dini itu sangat penting lo untuk manajemen dan pencegahan komplikasi.

Peran Perusahaan Dalam Mendukung Kesehatan Karyawannya

Berikut ini adalah peran perusahaan dalam mendukung kesehatan karyawannya, termasuk dalam mengurangi risiko diabetes:

Menyediakan Program Edukasi Dan Pencegahan

Peran perusahaan yang pertama yaitu menyediakan program edukasi dan pencegahan ya. Jadi perusahaan itu dapat secara aktif memberikan edukasi tentang gaya hidup sehat, pentingnya menjaga berat badan ideal, pola makan seimbang, dan aktivitas fisik teratur. Edukasi ini bisa berupa seminar, workshop, atau kampanye internal. Selain itu, perusahaan dapat menyediakan program pencegahan diabetes yang terstruktur, seperti program manajemen berat badan, kelas kebugaran, atau coaching nutrisi. Ini dapat membantu karyawan untuk memahami faktor risiko diabetes dan cara menurunkannya.

Memfasilitasi Akses Ke Layanan Kesehatan Dan Skrining Rutin

Peran perusahaan yang kedua yaitu memfasilitasi akses ke layanan kesehatan dan skrining rutin ya. Jadi perusahaan itu dapat memfasilitasi akses mudah bagi karyawan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, termasuk pemeriksaan gula darah. Ini sangat penting lo untuk deteksi dini prediabetes atau diabetes, sehingga penanganan dapat segera dilakukan. Lalu perusahaan juga bisa bekerja sama dengan penyedia layanan kesehatan untuk menyediakan konsultasi online dengan dokter atau ahli gizi, serta program medical check-up tahunan.

Menciptakan Lingkungan Kerja Yang Mendukung Gaya Hidup Sehat

Peran perusahaan yang ketiga yaitu menciptakan lingkungan kerja yang mendukung gaya hidup sehat ya. Jadi lingkungan kerja yang suportif itu sangat berpengaruh lo. Perusahaan bisa menciptakan lingkungan yang mendorong aktivitas fisik, seperti menyediakan area khusus untuk istirahat aktif atau walking path di sekitar kantor. Selain itu, menawarkan pilihan makanan sehat di kantin atau vending machine kantor, serta memberikan fleksibilitas jam kerja agar karyawan dapat berolahraga, juga merupakan langkah penting lo. Budaya kerja yang mendukung keseimbangan hidup dan kerja itu juga berkontribusi pada penurunan stres, yang merupakan salah satu faktor risiko diabetes.

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengenai penyebab dan cara mengatasi karyawan yang rentan diabetes. Apabila saudara itu masih belum paham, maka saudara bisa langsung menghubungi kami ya.

Referensi:

Putri, Anggie Pradana, et al. "Pendidikan Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan Diabetes Melitus Pada Kelompok Dewasa Melalui Edukasi Tentang Diabetes Melitus Dan Senam Diabetes Di Sdn 2 Mriyan, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali." Jurnal Pengabdian Komunitas 3.03 (2024): 12-22.

Putra, Dicky Permana, et al. "PROGRAM PENGELOLAAN PENYAKIT KRONIS DIABETES MELLITUS SEBAGAI PENCEGAHAN PENYAKIT DEGENERATIVE DIABETES MELLITUS, DAN DAMPAKNYA BAGI PEKERJA DI INDONESIA." Journal of Syntax Literate 8.12 (2023).

Sadikin, Laila Mufida, and E. Subekti. "Coping stres pada penderita diabetes mellitus pasca amputasi." Jurnal Psikologi Klinis Dan Kesehatan Mental 2.3 (2013): 17-23.

Karyawan Rentan Diabetes? Ini Penyebab Dan Cara Mengatasinya

Artikel Lain