Tbo.global - Halo! Kalau Sahabat Teone sering denger soal lupus, mungkin pernah mikir, “Kenapa sih kayaknya penyakit ini lebih sering kena cewek?” Nah, TBO Global udah merangkum informasi penting tentang kenapa risiko lupus pada wanita lebih tinggi dibanding pria. Yuk, simak.

Kenapa Lupus Pada Wanita Risikonya Lebih Tinggi?

Berikut ini adalah beberapa alasan utama kenapa lupus pada wanita itu risikonya lebih tinggi:

Pengaruh Hormon Estrogen Yang Dominan

Wanita secara biologis memiliki hormon estrogen yang jauh lebih tinggi dibanding pria. Estrogen bukan hanya berperan dalam reproduksi, tapi juga memengaruhi sistem imun. Hormon ini bisa meningkatkan aktivitas sel imun, sehingga tubuh lebih sensitif dan reaktif. Sayangnya, reaktivitas ini bisa berlebihan dan membuat sistem imun menyerang jaringan tubuh sendiri, memicu munculnya penyakit autoimun seperti lupus. Jadi wajar kalau banyak wanita usia subur yang terkena lupus, karena hormon ini sedang berada pada puncak aktivitasnya.

Faktor Genetik Dan Riwayat Keluarga

Risiko lupus juga sangat dipengaruhi oleh genetika. Wanita yang memiliki anggota keluarga dengan lupus atau penyakit autoimun lain cenderung lebih rentan. Hal ini karena beberapa gen tertentu dapat membuat sistem imun lebih sensitif terhadap pemicu lupus. Faktor genetik ini bisa membuat sel imun lebih mudah bereaksi berlebihan, sehingga risiko wanita terkena lupus meningkat dibanding pria yang secara genetis cenderung memiliki proteksi lebih rendah terhadap autoimun.

Sistem Imun Wanita Lebih Kuat Dan Responsif

Secara umum, sistem imun wanita lebih aktif dibanding pria. Ini tentu menguntungkan untuk melawan infeksi, tapi di sisi lain membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit autoimun. Aktivitas imun yang tinggi bisa memicu sel-sel imun menyerang jaringan tubuh sendiri, dan inilah mekanisme utama terjadinya lupus. Jadi meskipun terlihat sehat, sistem imun yang overachiever ini sebenarnya membuat wanita lebih berisiko.

Fluktuasi Hormon Sepanjang Hidup

Wanita mengalami fluktuasi hormon signifikan sepanjang hidupnya, mulai dari menstruasi, kehamilan, hingga menopause. Perubahan hormon ini memengaruhi keseimbangan sistem imun. Misalnya, saat kehamilan, tubuh harus menyesuaikan respons imun agar janin bisa berkembang, tapi kadang ketidakseimbangan ini memicu aktivasi autoimun. Fluktuasi hormon yang terus-menerus membuat wanita lebih rentan mengalami lupus dibanding pria yang hormon mereka lebih stabil.

Pengaruh Lingkungan Dan Gaya Hidup

Faktor eksternal seperti paparan sinar UV, polusi, infeksi, serta gaya hidup tidak sehat seperti kurang tidur, pola makan buruk, atau stres kronis bisa memicu lupus. Kombinasi faktor lingkungan ini dengan kelebihan sensitivitas sistem imun pada wanita membuat risiko mereka lebih tinggi. Jadi bukan hanya faktor biologis, tapi juga lingkungan dan perilaku hidup berperan penting dalam meningkatkan kemungkinan lupus pada wanita.

Baca Juga : Apakah Lupus Bisa Diturunkan, Ini Penjelasan Medisnya

Gejala Lupus Pada Wanita

Berikut ini adalah beberapa gejala lupus pada wanita berdasarkan riset dari TBO Global:

Gejala Lupus	Deskripsi
Ruam Kulit (Butterfly Rash)	Ruam kemerahan berbentuk kupu-kupu di pipi dan hidung, sering muncul setelah terpapar sinar matahari.
Nyeri dan Pembengkakan Sendi	Sendi terasa nyeri, kaku, atau bengkak, terutama di tangan, pergelangan tangan, dan lutut.
Kelelahan Berkepanjangan	Rasa lelah yang tidak wajar dan sulit hilang meski cukup istirahat, sering mengganggu aktivitas sehari-hari.
Demam Tanpa Sebab Jelas	Sering mengalami demam ringan hingga sedang tanpa infeksi yang jelas sebagai penyebabnya.
Kerontokan Rambut	Rambut rontok atau menipis, kadang disertai bercak kebotakan sementara di kulit kepala.
Masalah Organ Internal	Bisa menyerang ginjal, jantung, paru-paru, atau sistem saraf, menimbulkan gejala spesifik seperti sesak napas, pembengkakan, atau nyeri dada.
Sensitif Terhadap Cahaya Matahari	Kulit mudah merah atau ruam muncul saat terpapar sinar UV, dikenal sebagai fotosensitivitas.
Sariawan atau Luka di Mulut dan Hidung	Muncul luka kecil di mulut atau hidung yang sulit sembuh dan sering kambuh.

Bahaya Lupus Pada Wanita

Berikut ini adalah beberapa bahaya lupus pada wanita yang harus Sahabat Teone ketahui:

Kerusakan Ginjal (Lupus Nephritis)

Lupus bisa menyerang ginjal dan menyebabkan peradangan serius. Jika tidak ditangani, bisa mengganggu fungsi ginjal, bahkan berisiko gagal ginjal yang memerlukan cuci darah atau transplantasi.

Masalah Jantung Dan Pembuluh Darah

Wanita dengan lupus memiliki risiko lebih tinggi mengalami peradangan pada jantung, pembuluh darah, atau katup jantung. Hal ini bisa memicu penyakit jantung koroner, serangan jantung, atau stroke lebih dini dibanding wanita sehat.

Gangguan Sistem Saraf

Lupus dapat menyerang otak dan saraf, menyebabkan gejala seperti sakit kepala parah, kebingungan, kejang, atau perubahan suasana hati. Gangguan saraf ini bisa memengaruhi kualitas hidup dan aktivitas sehari-hari.

Komplikasi Kehamilan

Wanita dengan lupus berisiko mengalami keguguran, kelahiran prematur, atau preeklamsia (tekanan darah tinggi saat hamil). Pemantauan medis yang ketat selama kehamilan sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.

Kelelahan Dan Penurunan Kualitas Hidup

Lupus sering menimbulkan kelelahan ekstrem, nyeri sendi, dan ruam kulit yang mengganggu aktivitas harian. Dampak fisik dan psikologis ini dapat menurunkan kualitas hidup dan produktivitas wanita yang mengalaminya.

Baca Juga : Apakah Alergi Bisa Memicu Masalah Pada Sinus, Ini Penjelasannya

Tips Biar Tetap Sehat Dan Kurangi Risiko Lupus

Berikut ini adalah beberapa tips penting dari TBO Global biar tetap sehat dan bisa mengurangi risiko lupus, khususnya bagi wanita:

Rutin Cek Kesehatan Dan Deteksi Dini

Pemeriksaan kesehatan rutin sangat penting, terutama jika ada riwayat keluarga dengan lupus atau penyakit autoimun lain. Deteksi dini bisa membantu mengenali gejala awal seperti nyeri sendi, ruam kulit, atau kelelahan yang tidak wajar. Semakin cepat lupus diketahui, semakin efektif pengelolaan dan pencegahan komplikasinya. Jangan tunggu gejala parah muncul; jadikan konsultasi dengan dokter sebagai kebiasaan, minimal setahun sekali, atau lebih sering jika ada gejala mencurigakan.

Lindungi Kulit Dari Sinar Matahari Berlebihan

Lupus bisa memicu fotosensitivitas, yaitu kulit lebih sensitif terhadap sinar UV. Paparan sinar matahari berlebihan dapat memicu timbulnya ruam atau memperparah gejala. Gunakan tabir surya dengan SPF tinggi, kenakan pakaian pelindung, topi, dan hindari terpapar matahari langsung saat jam puncak. Tips tambahan: pilih sunscreen yang ramah kulit sensitif agar tidak menimbulkan iritasi.

Kelola Stres Secara Efektif

Stres kronis dapat memicu flare-up lupus karena memengaruhi sistem imun. Temukan cara yang efektif untuk mengurangi stres, seperti yoga, meditasi, olahraga ringan, hobi kreatif, atau sekadar jalan santai di alam. Penting juga untuk tidur cukup agar tubuh memiliki waktu untuk regenerasi dan sistem imun tetap seimbang. Mengatur waktu antara pekerjaan, belajar, dan istirahat sangat krusial.

Jaga Pola Makan Sehat Dan Bergizi

Nutrisi yang baik membantu sistem imun tetap stabil dan mencegah peradangan berlebihan. Perbanyak konsumsi sayur, buah, biji-bijian, protein sehat, dan lemak baik seperti omega-3 dari ikan. Kurangi makanan olahan, tinggi gula, dan lemak jenuh yang bisa memicu inflamasi. Minum air putih cukup setiap hari juga penting untuk menjaga fungsi ginjal dan organ tubuh lainnya.

Olahraga Teratur Dan Sesuai Kemampuan

Aktivitas fisik teratur membantu menjaga berat badan ideal, memperkuat tulang dan otot, serta menyeimbangkan sistem imun. Pilih olahraga yang tidak terlalu berat untuk sendi, misalnya jalan kaki, berenang, atau yoga. Hindari olahraga berlebihan karena bisa memicu stres pada tubuh. Konsistensi lebih penting daripada intensitas tinggi; 30 menit aktivitas ringan hingga sedang setiap hari sudah sangat bermanfaat.

Baca Juga : Mengapa Vaksin Tetanus Perlu Diulang Setiap 10 Tahun, Ini Detail Informasinya

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengenai kenapa lupus pada wanita risikonya lebih tinggi. Apabila Sahabat Teone masih belum paham atau masih penasaran dengan apa yang sudah kami jelaskan diatas, atau informasi mengenai konsultasi langsung dengan dokter kami dan komprehensif untuk kebutuhan nutrisi dan kesehatan maka Sahabat Teone bisa menghubungi kami langsung di WA : 0851-7968-8120 .

Referensi:

Wahyuningsih, Agustin. Kesejahteraan psikologis pada orang dengan lupus (odapus) wanita usia dewasa awal berstatus menikah. Diss. Universitas Airlangga, 2024.

Novianty, Mitra Erlina. "Penerimaan diri dan daya juang pada wanita penderita Systhemic Lupus Erythematosus (SLE)." Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi 2.1 (2014).

Adiputra, Bio Rama. "Dinamika Resiliensi Pada Orang Dengan Lupus (Odapus)." Jurnal Empati 12.3 (2023): 175-190.

Kenapa Lupus Pada Wanita Risikonya Lebih Tinggi, Ini Detailnya

Artikel Lain