Tbo.global - Dalam dunia kuliner yang kaya rasa, metode memasak memiliki peran krusial tidak hanya dalam menentukan tekstur dan cita rasa, tetapi juga nilai gizi dan dampaknya terhadap kesehatan. Di antara berbagai teknik memasak, merebus dan menggoreng adalah dua metode yang paling umum digunakan. Namun, jika ditinjau dari perspektif kesehatan, mengonsumsi makanan yang direbus jauh lebih unggul dibandingkan dengan yang digoreng. Mari kita bahas lebih lanjut.

Mengapa Mengonsumsi Makanan Yang Direbus Lebih Baik Daripada Digoreng?

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa mengonsumsi makanan yang direbus lebih baik daripada digoreng:

Kandungan Gizinya Lebih Terjaga

Kalo saudara rebus makanan, panasnya itu santai dan nyebar rata, nggak kayak digoreng yang langsung nge-gas minyak panasnya. Jadi, vitamin dan mineral penting di makanan saudara nggak gampang rusak atau kabur. Makanan rebus itu kayak versi original-nya, bener-bener murni nutrisinya tanpa embel-embel yang aneh-aneh.

Rendah Lemak Dan Kalori

Nggak perlu minyak setumpuk pas nge-rebus. Artinya, kalori dan lemak di makanan saudara itu super minim. Beda banget sama gorengan yang nyerep minyak kayak spons. Nah, buat saudara yang lagi diet atau pengen body goals, makanan rebus ini juara banget karena nggak bikin timbunan lemak jahat.

Mengurangi Pembentukan Senyawa Berbahaya

Pas goreng makanan pake minyak panas banget, bisa muncul zat-zat nggak asik kayak akrilamida (di kentang goreng, misalnya) atau AGEs. Nah, zat-zat ini bisa bikin risiko penyakit nambah lho. Kalo rebus, sih, aman jaya! Hampir nggak ada zat-zat toxic kayak gitu. Jauh lebih safety buat badan saudara.

Lebih Mudah Dicerna

Makanan rebus itu teksturnya empuk dan gampang dicerna. Perut saudara nggak bakal kerja keras buat ngolahnya. Jadi, cocok banget buat saudara yang perutnya suka sensitif atau gampang begah. Coba bandingin sama gorengan yang berat dan bikin perut begah seharian, males banget kan?

Mengurangi Risiko Penyakit Kronis

Dengan makan rebus yang lemaknya dikit dan nggak ada zat bahayanya, saudara lagi investasi buat kesehatan jangka panjang. Risiko kena penyakit kronis kayak sakit jantung, kolesterol tinggi, atau bahkan kanker bisa berkurang drastis.

Contoh Makanan Rebus Yang Lebih Sehat

Berikut ini adalah contoh makanan rebus yang lebih sehat:

Dada Ayam Rebus

Dada ayam tanpa kulit dan tulang itu emang juara banget buat protein tanpa lemak. Kalau direbus, jelas sehatnya karena nggak nambahin minyak atau lemak sama sekali. Biar nggak hambar, bumbuin aja air rebusannya pakai jahe, bawang putih, atau daun salam. Cocok banget buat salad, sup, atau jadi lauk utama biar badan tetap oke!

Sayuran Hijau Rebus (Bayam, Brokoli, Buncis)

Sayuran ijo kayak bayam, brokoli, dan buncis ini isinya nutrisi bejibun (vitamin, mineral, serat). Rebusnya bentar aja ya, sampai warnanya masih ngejreng dan teksturnya masih ada krenyes-krenyesnya (jangan sampai lembek kayak bubur). Terus, siram deh pake dikit olive oil dan perasan lemon biar makin fresh dan enak!

Telur Rebus

Telur rebus itu solusi paling sat-set-sat-set buat dapetin protein lengkap. Mau yang matang sempurna (hard-boiled) atau setengah matang (soft-boiled), sama-sama sehat dan nggak butuh minyak sama sekali. Pas banget buat sarapan kilat, camilan sehat, atau nambahin protein di salad biar makin mantap!

Ikan Kukus/Rebus (Salmon, Kakap)

Meskipun kadang bilangnya kukus, intinya sama aja, dimasak pakai uap air. Ikan kayak salmon, kakap, atau dori kalau dikukus/direbus itu cara paling oke buat dapetin asam lemak omega-3 tanpa nambahin kalori dari minyak. Biar nggak amis, tambahin aja irisan lemon, jahe, atau daun ketumbar pas nge-rebus/kukus. Dijamin wangi dan sedap!

Ubi Jalar Atau Kentang Rebus

Daripada ngemil kentang goreng yang penuh minyak, mending pilih ubi jalar atau kentang rebus. Ini adalah sumber karbohidrat kompleks yang jauh lebih sehat. Keduanya kaya serat, vitamin, dan mineral. Bisa banget jadi pengganti nasi atau pendamping lauk saudara. Ubi jalar yang manis alami atau kentang yang gurih pasti tetap nikmat tanpa rasa bersalah!

Tips Mengolah Makanan Rebus Agar Tetap Lezat

Berikut ini adalah beberapa tips dalam mengolah makanan rebus agar tetap lezat:

Gunakan Kaldu Atau Air Berbumbu

Ini penting banget! Jangan cuma pakai air putih tawar. Ganti air rebusan saudara pakai kaldu ayam, sapi, atau sayuran biar rasanya makin deep. Kalo nggak ada kaldu, taburin aja bumbu-bumbu wangi kayak bawang putih geprek, jahe iris, daun salam, serai, atau lada utuh. Dijamin makanan saudara bakal nyerep rasa dari dalam!

Bumbui Air Rebusan Dengan Tepat

Kunci biar rebusan nggak anyep itu ada di airnya. Pastikan saudara kasih garam yang pas di air rebusan. Selain garam, coba deh tambahin dikit kecap asin, saus tiram, atau bumbu bubuk (kayak bubuk paprika, bawang putih, kunyit) langsung ke airnya, apalagi kalau lagi nge-rebus daging atau sayuran yang tebal. Biar makin nendang!

Perhatikan Waktu Perebusan (Jangan Overcook)

Ini krusial banget! Kalo makanan direbus kelamaan alias overcook, teksturnya jadi lembek dan rasanya pasti zonk. Jadi, saudara harus tahu nih, berapa lama waktu yang pas buat tiap bahan. Sayuran biasanya cuma butuh sebentar doang (sekitar 3-7 menit), kalo daging ya agak lamaan. Pokoknya, kalo matengnya pas, sayuran masih krenyes, dagingnya empuk tapi nggak bubar.

Tambahkan Rempah dan Herbal Setelah Direbus

Setelah makanan saudara mateng dan ditiriskan, ini dia saatnya bikin makin spesial! Taburin aja rempah segar kayak daun bawang, seledri, peterseli, atau daun ketumbar yang udah diiris. Atau, coba tumis bawang putih cincang pake sedikit olive oil terus siramin ke atas rebusan saudara. Dikit perasan jeruk nipis atau minyak wijen juga bisa bikin aromanya auto naik level!

Sajikan Dengan Saus Atau Cocolan Favorit

Ini rahasia terbesar biar makanan rebusan saudara jadi juara! Jangan biarin dia sendirian. Sajikan bareng saus cocolan favorit saudara! Bisa saus kacang buat ayam atau sayur, sambal pedas atau sambal bawang buat lauk, minyak wijen campur kecap asin dan irisan cabai buat tahu/tempe/sayuran, atau mayones pedas buat protein. Dijamin, sensasi rasanya bakal pecah di mulut!

Bahaya Mengonsumsi Makanan Yang Digoreng Secara Berlebihan

Berikut ini adalah bahaya mengonsumsi makanan yang digoreng secara berlebihan:

Peningkatan Berat Badan Dan Risiko Obesitas

Gorengan itu ibarat magnet minyak, jadi kalorinya gila-gilaan tingginya. Kalau saudara sering banget makan yang kayak gini, berat badan saudara bisa cepet melar dan akhirnya obesitas. Nah, obesitas ini biang kerok banyak banget masalah kesehatan serius lainnya.

Peningkatan Risiko Penyakit Jantung Dan Kolesterol Tinggi

Minyak buat goreng itu, apalagi kalau dipake berkali-kali atau jenis yang nggak sehat (macam minyak sawit yang diolah macem-macem), isinya lemak trans sama lemak jenuh doang. Ini nih yang bikin kolesterol jahat (LDL) naik dan kolesterol baik (HDL) malah turun. Ujung-ujungnya? Risiko sakit jantung sama stroke bisa ningkat, serem kan?

Pembentukan Senyawa Berbahaya (Akrilamida & AGEs)

Pas goreng makanan di suhu yang super tinggi, terutama yang banyak karbo (kayak kentang goreng) atau protein-lemak, bisa muncul zat berbahaya kayak akrilamida sama AGEs. Akrilamida itu katanya bisa ningkatin risiko kanker. Nah, AGEs ini bisa bikin radang dan bikin kita gampang kena penyakit kronis kayak diabetes atau masalah otak.

Masalah Pencernaan

Gorengan itu berat dan penuh lemak, jadi susah banget dicerna perut. Kalau keseringan, bisa bikin perut kembung, begah, mual, maag, atau bahkan diare. Pokoknya, pencernaan saudara bakal struggle banget buat mecahin lemak-lemak itu.

Peningkatan Risiko Diabetes Tipe 2

Beberapa penelitian bilang, kalau saudara doyan banget gorengan, bisa ningkatin risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2. Ini mungkin karena lemak trans dan lemak jenuh yang tinggi, plus efek radang dari AGEs yang bisa bikin metabolisme gula di badan saudara berantakan.

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengenai mengapa mengonsumsi makanan yang direbus lebih baik daripada digoreng. Apabila saudara masih belum paham, maka saudara bisa langsung menghubungi kami ya.

Referensi:

Margareta, Dwi, and N. Purwidiani. "Kajian tentang pola konsumsi makanan utama masyarakat desa gunung sereng kecamatan kwanyar kabupaten bangkalan madura." e-journal Boga 3.3 (2014): 86-95.

Oktrisa, Tania, Wuryaningsih Dwi Sayekti, and Indah Listiana. "Persepsi, preferensi dan pola konsumsi makanan jajanan berbasis singkong terhadap remaja: Kasus di SMAN 2 Bandar Lampung dan SMAN 1 Tumijajar Tulang Bawang Barat." Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis: Journal of Agribusiness Science 3.2 (2015).

Mursidah, Intan. Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Konsumsi Makanan Siap Saji (Fast Food) pada Remaja di SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul Yogyakarta. Diss. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, 2022.

Mengapa Mengonsumsi Makanan Yang Direbus Lebih Baik Daripada Digoreng?

Artikel Lain