Tbo.global - Pneumonia bukan cuma penyakit orang tua atau yang imunitasnya lemah. Faktanya, perokok aktif justru punya risiko lebih besar terkena pneumonia, bahkan di usia muda. TBO Global merangkum fakta-fakta medis yang menjelaskan kenapa rokok bisa bikin paru-paru makin gampang diserang infeksi serius ini. Buat Sahabat Teone yang masih ngerokok atau sering terpapar asap rokok, artikel ini wajib dibaca sampai habis.

Apa Itu Pneumonia Dan Kenapa Nggak Bisa Diremehkan?

Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang bikin kantung udara (alveoli) terisi cairan atau nanah. Akibatnya, penderita bakal ngalamin batuk berdahak, sesak napas, nyeri dada, sampai demam tinggi. Dalam kondisi tertentu, pneumonia bisa jadi fatal, apalagi kalau penanganannya telat.

Menurut rangkuman TBO Global, pneumonia bisa disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Masalahnya, paru-paru perokok itu udah capek duluan karena terus-terusan kena zat beracun dari rokok. Jadi ketika kuman masuk, paru-paru nggak punya pertahanan yang cukup kuat buat ngelawan.

Mengapa Perokok Lebih Rentan Terkena Pneumonia

Berikut ini adalah beberapa alasan utama mengapa perokok itu lebih rentan terkena pneumonia:

Sistem Pertahanan Alami Paru-Paru Mengalami Kerusakan Serius

Paru-paru sebenarnya punya sistem pertahanan alami berupa rambut-rambut halus yang disebut silia. Silia ini berfungsi menyaring debu, kuman, bakteri, dan virus agar tidak masuk lebih dalam ke paru-paru. Pada perokok, asap rokok yang mengandung ribuan zat beracun membuat silia menjadi rusak, kaku, bahkan mati. Akibatnya, kemampuan paru-paru untuk membersihkan diri menurun drastis. Ketika bakteri atau virus penyebab pneumonia masuk, tubuh perokok jadi jauh lebih sulit mengusirnya, sehingga infeksi lebih mudah terjadi dan cepat menyebar.

Daya Tahan Tubuh Menurun Akibat Zat Kimia Dalam Rokok

Merokok tidak hanya merusak paru-paru, tetapi juga melemahkan sistem imun secara keseluruhan. Nikotin, tar, dan karbon monoksida dalam rokok terbukti mengganggu kerja sel darah putih yang bertugas melawan infeksi. Pada perokok, respons imun menjadi lebih lambat dan kurang efektif. Ketika kuman pneumonia menyerang, tubuh tidak mampu melawan dengan optimal, sehingga infeksi bisa berkembang lebih cepat dan menjadi lebih parah dibandingkan pada non-perokok.

Terjadi Peradangan Kronis Pada Saluran Pernapasan

Asap rokok memicu peradangan jangka panjang di saluran pernapasan dan jaringan paru-paru. Peradangan kronis ini membuat paru-paru menjadi sensitif, mudah iritasi, dan rentan terhadap infeksi. Saat bakteri atau virus penyebab pneumonia masuk, kondisi paru-paru yang sudah meradang akan memperparah infeksi tersebut. Inilah sebabnya pneumonia pada perokok sering disertai gejala lebih berat seperti sesak napas hebat dan nyeri dada.

Produksi Lendir Berlebihan Yang Menjadi Sarang Kuman

Perokok cenderung memproduksi lendir atau dahak lebih banyak dan lebih kental dibandingkan non-perokok. Lendir yang menumpuk di saluran pernapasan menjadi tempat ideal bagi bakteri dan virus untuk berkembang biak. Ditambah lagi, karena silia sudah rusak, lendir ini sulit dikeluarkan dari paru-paru. Kondisi tersebut membuat infeksi pneumonia lebih mudah muncul dan sulit sembuh.

Risiko Penyakit Penyerta Dan Komplikasi Lebih Tinggi

Perokok sering kali memiliki penyakit penyerta seperti bronkitis kronis, PPOK, atau gangguan paru lainnya. Penyakit-penyakit ini membuat fungsi paru-paru sudah menurun sejak awal. Ketika pneumonia menyerang, tubuh perokok menjadi lebih rentan mengalami komplikasi serius seperti gagal napas, infeksi berulang, hingga perawatan intensif di rumah sakit. Proses penyembuhan pun biasanya lebih lama dan membutuhkan penanganan medis yang lebih kompleks.

Gejala Pneumonia

Berikut ini adalah beberapa gejala pneumonia yang paling umum dan perlu diwaspadai:

Batuk Berdahak

Penderita pneumonia biasanya mengalami batuk yang disertai dahak kental berwarna kuning, hijau, atau bahkan bercampur darah. Batuk ini bisa berlangsung lama dan terasa semakin parah dari hari ke hari.

Demam Tinggi Dan Menggigil

Pneumonia sering ditandai dengan demam tinggi yang muncul tiba-tiba, disertai menggigil dan keringat berlebih. Ini merupakan tanda tubuh sedang melawan infeksi serius di paru-paru.

Sesak Napas

Infeksi membuat paru-paru terisi cairan atau nanah, sehingga oksigen sulit masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, penderita merasa napas pendek, cepat, atau sesak, terutama saat beraktivitas.

Nyeri Dada Saat Bernapas Atau Batuk

Nyeri dada biasanya terasa tajam dan semakin sakit saat menarik napas dalam atau saat batuk. Ini terjadi karena lapisan paru-paru mengalami peradangan akibat infeksi.

Tubuh Lemas Dan Mudah Lelah

Pneumonia membuat tubuh kehilangan banyak energi. Penderita sering merasa lemas, lelah berlebihan, kurang nafsu makan, dan sulit beraktivitas seperti biasa.

Perbedaan Risiko Pneumonia Pada Perokok Dan Non-Perokok

Berikut ini adalah perbedaan risiko pneumonia pada perokok dan non-perokok berdasarkan riset dari TBO Global:

Faktor	Perokok Aktif	Non-Perokok
Kondisi silia paru-paru	Banyak yang rusak	Masih berfungsi normal
Risiko infeksi	Tinggi	Lebih rendah
Daya tahan tubuh	Cenderung melemah	Lebih stabil
Lama penyembuhan	Lebih lama	Relatif lebih cepat
Risiko komplikasi	Lebih besar	Lebih kecil

Cara Menurunkan Risiko Pneumonia

Berikut ini adalah cara menurunkan risiko pneumonia menurut rangkuman TBO Global:

Berhenti Merokok Dan Hindari Asap Rokok

Langkah paling efektif untuk menurunkan risiko pneumonia adalah berhenti merokok. Dengan berhenti merokok, fungsi silia di paru-paru perlahan membaik dan sistem pertahanan paru-paru kembali bekerja lebih optimal. Selain itu, menghindari paparan asap rokok—baik sebagai perokok aktif maupun pasif—juga sangat penting karena asap rokok tetap bisa merusak paru-paru dan menurunkan daya tahan tubuh.

Lengkapi Vaksinasi Pneumonia Dan Influenza

TBO Global menekankan pentingnya vaksinasi sebagai bentuk pencegahan utama. Vaksin pneumonia dan vaksin flu membantu tubuh mengenali dan melawan kuman penyebab infeksi paru. Vaksinasi sangat disarankan bagi perokok, lansia, serta orang dengan daya tahan tubuh rendah agar risiko pneumonia berat dan komplikasi bisa ditekan.

Terapkan Pola Hidup Sehat Secara Konsisten

Menjaga pola hidup sehat berperan besar dalam memperkuat sistem imun. Konsumsi makanan bergizi, perbanyak buah dan sayur, cukupi kebutuhan cairan, tidur yang cukup, serta rutin berolahraga dapat membantu tubuh lebih kuat melawan infeksi. Tubuh yang sehat akan lebih siap menghadapi bakteri dan virus penyebab pneumonia.

Jaga Kebersihan Dan Kesehatan Saluran Pernapasan

Rajin mencuci tangan, menggunakan masker saat sakit atau berada di lingkungan berisiko, serta menjaga kebersihan lingkungan dapat mengurangi paparan kuman penyebab pneumonia. TBO Global juga menyarankan untuk segera memeriksakan diri jika mengalami batuk berkepanjangan, sesak napas, atau demam tinggi agar infeksi tidak berkembang menjadi pneumonia.

Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Rutin

Pemeriksaan kesehatan rutin membantu mendeteksi gangguan paru-paru sejak dini. Bagi perokok atau mantan perokok, cek kesehatan paru secara berkala sangat dianjurkan. Dengan deteksi dini, penanganan bisa dilakukan lebih cepat sehingga risiko pneumonia berat dan komplikasi dapat diminimalkan.

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengapa perokok lebih rentan terkena pneumonia. Apabila Sahabat Teone masih belum paham atau masih penasaran dengan apa yang sudah kami jelaskan diatas, atau informasi mengenai konsultasi langsung dengan dokter kami dan komprehensif untuk kebutuhan nutrisi dan kesehatan maka Sahabat Teone bisa menghubungi kami langsung di WA : 0851-7968-8120 .

Referensi:

Usman, Salwiyah Nur Azizah, Laksmyn Kadir, and Yasir Mokodompis. "Hubungan Perilaku Merokok Keluarga dan Pemberian Asi Ekslusif dengan Kejadian Pneumonia pada Bayi 6-24 Bulan di Wilayah Puskesmas Kota Tengah Kota Gorontalo." Jurnal Kolaboratif Sains 8.1 (2025): 126-134.

Hayat, Kurnia, and Ary Anggara. "HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN PENGETAHUAN AYAH PEROKOK AKTIF TENTANG PNEUMONIA PADA BALITA DI PUSKESMAS SINGGANI TAHUN 2025." Medika Alkhairaat: Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan 7.03 (2025): 1323-1334.

Gupta, Ronny Andrian. Hubungan Kebiasaan Merokok Orang Tua dengan Kejadian Pneumonia pada Balita di RSUD Wangaya Tahun 2019. Diss. Politeknik Kesehatan Kemenkes Denpasar Jurusan Keperawatan, 2019.

Mengapa Perokok Lebih Rentan Terkena Pneumonia, Ini Penyebabnya

Artikel Lain