Minuman bergula tinggi, seperti soda, jus kemasan dengan tambahan gula, atau minuman energi itu seringkali menjadi godaan yang sulit dihindari lo dalam kehidupan sehari-hari. Namun, bagi anak-anak, paparan terlalu dini terhadap minuman jenis ini dapat membawa dampak negatif yang signifikan bagi kesehatan. Pertanyaan yang sering muncul di benak orang tua adalah: pada usia berapa anak boleh dikenalkan dengan minuman bergula tinggi? Mari kita bahas lebih lanjut.

Rekomendasi Usia Ideal

Berdasarkan rekomendasi dari berbagai organisasi kesehatan, termasuk Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan American Academy of Pediatrics (AAP), anak-anak di bawah usia 1 tahun itu sebaiknya tidak diberikan minuman bergula tinggi sama sekali. Bahkan setelah usia 1 tahun pun, konsumsinya itu harus dibatasi seminimal mungkin lo, atau bahkan dihindari hingga anak memasuki usia yang lebih dewasa. Berikut ini adalah panduan lebih lanjut berdasarkan kelompok usia:

Usia 0-12 Bulan

Air putih, ASI, atau susu formula itu adalah satu-satunya minuman yang dibutuhkan bayi. Perkenalan dengan jus buah pun harus sangat dibatasi, dan hanya boleh berupa jus buah murni tanpa tambahan gula, dalam jumlah yang sangat kecil (tidak lebih dari 120 ml per hari) jika memang diperlukan, setelah bayi berusia 6 bulan. Minuman bergula tinggi itu sama sekali tidak direkomendasikan lo.

Usia 1-3 Tahun

Pada usia ini, anak-anak itu sudah mulai aktif lo dan membutuhkan hidrasi yang cukup. Air putih itu tetap menjadi pilihan utama lo . Susu full cream (susu sapi utuh) itu bisa diberikan secukupnya. Jus buah murni tanpa tambahan gula itu masih bisa diberikan lo dalam jumlah yang terbatas (tidak lebih dari 120-180 ml per hari). Minuman bergula tinggi seperti soda, minuman buah instan, atau teh manis kemasan itu tetap harus dihindari sepenuhnya.

Usia 4-6 Tahun

Air putih itu masih menjadi minuman terbaik lo. Susu rendah lemak atau tanpa lemak itu bisa mulai diperkenalkan. Batasi asupan jus buah murni tanpa tambahan gula hingga 120-180 ml per hari ya. Minuman bergula tinggi itu sebaiknya tetap menjadi minuman larangan lo.

Usia 7 Tahun ke Atas

Pada usia ini, anak-anak mungkin mulai terpapar minuman bergula tinggi di lingkungan sosial. Penting untuk terus mengajarkan mereka tentang pilihan minuman yang sehat. Sesekali konsumsi minuman bergula tinggi mungkin tidak bisa dihindari sepenuhnya, namun harus sangat jarang dan dalam porsi yang sangat kecil. Orang tua itu perlu menjadi teladan dan terus menekankan pentingnya air putih sebagai minuman utama.

Baca Juga : Perbedaan Jarum Insulin Biru, Hijau Dan Ungu : Harga, Merk, Fungsi Dan Ukurannya

Mengapa Menghindari Minuman Bergula Tinggi Itu Penting?

Ada beberapa alasan kuat mengapa minuman bergula tinggi itu harus dihindari, terutama pada anak-anak:

Risiko Obesitas Dan Diabetes Tipe 2

Alasan yang pertama yaitu karena risiko obesitas dan diabetes tipe 2 ya. Jadi ini adalah dampak yang paling sering dan serius lo. Minuman bergula tinggi itu mengandung kalori kosong (tinggi kalori tetapi minim nutrisi) lo. Konsumsi secara berlebihan dapat menyebabkan penumpukan lemak, meningkatkan berat badan, dan akhirnya berujung pada obesitas. Obesitas pada anak itu dapat meningkatkan risiko tinggi untuk menderita diabetes tipe 2, yang sebelumnya hanya sering terjadi pada orang dewasa, bahkan sejak usia dini.

Kerusakan Gigi (Karies Gigi)

Alasan yang kedua yaitu karena kerusakan gigi ya. Jadi gula itu adalah makanan favorit bakteri di mulut. Ketika gula menempel pada gigi, maka bakteri akan memproduksinya menjadi asam. Asam ini merusak enamel gigi lo, sehingga akan menyebabkan gigi berlubang (karies gigi). Anak-anak yang sering mengonsumsi minuman manis itu lebih rentan mengalami masalah gigi ini.

Defisiensi Nutrisi

Alasan yang ketiga yaitu karena defisiensi nutrisi ya. Jadi minuman bergula tinggi itu tidak menyediakan vitamin, mineral, atau serat yang dibutuhkan anak untuk tumbuh kembang optimal. Jika anak kenyang dengan minuman manis, maka mereka itu cenderung kurang mengonsumsi makanan atau minuman yang lebih bergizi seperti air putih, susu, buah, atau sayuran. Hal ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting lo.

Kecanduan Gula

Alasan yang keempat yaitu karena kecanduan gula ya. Jadi gula itu memiliki efek adiktif lo karena dapat memicu pelepasan dopamin di otak, yang menciptakan perasaan senang. Paparan dini dan berulang terhadap gula itu dapat membuat anak mengembangkan preferensi kuat terhadap rasa manis, sehingga menyebabkan mereka kecanduan dan sulit melepaskan diri dari keinginan untuk mengonsumsi makanan dan minuman manis. Ini bisa mempersulit pembiasaan pola makan sehat lo di kemudian hari.

Baca Juga : Selain Menggunakan Suntik Insulin Diabetes Militus Bisa Di Tolong Dengan Apa?

Alternatif Minuman Yang Lebih Sehat

Daripada memberikan minuman bergula tinggi, ada banyak pilihan minuman sehat lo yang bisa diberikan kepada anak yaitu:

Air Putih

Ini adalah pilihan yang terbaik lo dan paling mendasar untuk hidrasi. Air putih itu tidak mengandung kalori, gula, atau aditif yang lainnya. Biasakan anak minum air putih sejak dini ya. Sediakan botol minum yang menarik agar mereka semangat minum. Saudara itu bisa menambahkan es batu untuk sensasi dingin.

Susu Tawar (Plain Milk)

Susu tawar ini adalah sumber kalsium, vitamin D, dan protein yang sangat baik untuk pertumbuhan tulang dan gigi yang kuat. Pilihlah susu tawar (plain) daripada susu dengan perasa (cokelat, stroberi) yang tinggi gula ya. Sesuaikan jenis susunya dengan usia dari anak saudara seperti ASI atau susu formula untuk bayi, susu full cream untuk balita, susu rendah lemak/skim untuk anak yang lebih besar sesuai rekomendasi dokter. Susu tawar ini bisa disajikan dingin atau hangat lo.

Air Kelapa Murni

Air kelapa murni ini adalah sumber elektrolit alami yang baik lo, terutama saat anak aktif atau setelah beraktivitas fisik. Rasanya itu manis alami lo dan menyegarkan tanpa tambahan gula. Sajikan air kelapa langsung dari buahnya ya. Pastikan tidak ada tambahan gula atau pemanis yang lainnya.

Infused Water (Air Infus Buah/Sayur)

Infused water ini bisa memberikan rasa alami yang menarik lo pada air putih tanpa tambahan gula. Ini juga bisa menjadi cara yang baik untuk memperkenalkan rasa buah dan sayur yang berbeda. Masukkan irisan buah segar (misalnya stroberi, lemon, jeruk, mentimun, daun mint) ke dalam teko atau botol air ya dan diamkan beberapa jam di lemari es agar rasanya meresap.

Jus Buah Murni 100% (Dalam Batasan)

Meskipun dari buah asli, tapi jus buah itu kehilangan seratnya lo dan lebih cepat diserap tubuh dibandingkan makan buah utuh. Namun, jus buah murni tanpa tambahan gula itu masih lebih baik lo daripada minuman bergula tinggi. Sangat penting untuk membatasi jumlahnya. Rekomendasi yang bagus itu tidak lebih dari 120-180 ml per hari untuk anak usia 1-6 tahun. Pilih jus yang benar-benar 100% buah tanpa tambahan gula ya, atau lebih baik lagi, buatlah jus sendiri di rumah tanpa disaring agar seratnya tetap ada. Tapi makan buah utuh itu selalu lebih baik lo daripada minum jusnya.

Baca Juga : Apa Itu Jarum Insulin Novorapid Bagi Pengguna Diabetes : Fungsi, Ukuran Dan Merk Rekomendasi

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengenai pada usia berapa anak boleh dikenalkan dengan minuman bergula tinggi. Apabila saudara itu masih belum paham, maka saudara bisa langsung menghubungi kami ya.

Referensi:

Ide, Pangkalan. Dark chocolate healing. Elex Media Komputindo, 2013.

Ferdiana, Suci, and Muhammad Nasir. "Penerapan Media Tumpeng Gizi Seimbang Terhadap Pengetahuan Gizi Siswa Kelas 5-6 di SDN 11/262 Semolowaru." Infokes 7.02 (2017): 17-21.

Susiyanti, Elisa. Panduan Cermat untuk Orang Tua Si Anak Sehat. Laksana, 2019.

Pada Usia Berapa Anak Boleh Dikenalkan Dengan Minuman Bergula Tinggi

Artikel Lain