Tbo.global - Kalau ngomongin soal kesehatan kulit, ada satu topik yang sering bikin orang salah paham: Herpes Simpleks. Banyak yang mikir semua herpes itu sama, padahal ada Herpes Simpleks Virus Tipe 1 (HSV-1) dan Herpes Simpleks Virus Tipe 2 (HSV-2) yang punya karakteristik berbeda banget. Nah, TBO Global baru-baru ini ngerangkum informasi lengkap tentang perbedaan keduanya. Yuk simak.

Apa Itu Herpes Simpleks?

Herpes simpleks itu infeksi viral yang bisa muncul di kulit dan mukosa. Cirinya biasanya berupa lepuhan kecil berisi cairan, kadang perih, kadang bikin nggak nyaman banget. Virus ini gampang menular, terutama lewat kontak langsung sama bagian yang terinfeksi.

Gen Z sering mikir herpes itu cuma penyakit dewasa, padahal HSV-1 bisa banget kena siapa aja, bahkan dari kecil, karena cara penularannya se-simple makan bareng, minum bareng, atau cipika-cipiki sama orang yang lagi aktif virusnya.

Perbedaan HSV-1 Dan HSV-2

Berikut ini adalah beberapa perbedaan Herpes Simpleks Virus Tipe 1 dan Herpes Simpleks Virus Tipe 2 berdasarkan riset dari TBO Global:

Aspek	HSV-1 (Herpes Simpleks Tipe 1)	HSV-2 (Herpes Simpleks Tipe 2)
Lokasi Infeksi Umum	Mulut, bibir, wajah (cold sore)	Area genital dan sekitarnya
Cara Penularan	Kontak non-seksual: ciuman, alat makan, sentuhan	Aktivitas seksual: vaginal, oral, anal
Jenis Gejala	Lepuhan kecil di bibir/mulut, nyeri, perih, kadang demam	Lepuhan di area genital, nyeri hebat, perih saat BAK, demam saat pertama kali kambuh
Tingkat Kekambuhan	Lebih jarang kambuh	Lebih sering kambuh
Risiko Penularan	Tinggi dalam kontak kasual, terutama saat virus aktif	Tinggi saat hubungan seksual, terutama tanpa pelindung
Kemungkinan Menyebar ke Lokasi Lain	Bisa menyebar ke genital lewat oral sex	Jarang menyebar ke mulut
Usia Paling Umum Terinfeksi	Anak-anak hingga dewasa (umum sejak kecil)	Remaja hingga dewasa aktif seksual
Karakteristik Infeksi Primer	Biasanya lebih ringan	Cenderung lebih sakit dan intens
Keterkaitan Aktivitas Seksual	Tidak selalu terkait seksual	Sangat terkait aktivitas seksual
Status Virus	Tetap di tubuh & bisa dorman dalam saraf	Sama: tetap dalam tubuh & bisa dorman

Baca Juga : Mengapa Orang Berkulit Terang Lebih Berisiko Terkena Kanker Kulit, Ini Informasinya

Apakah Herpes Bisa Disembuhkan?

Ini yang sering bikin banyak orang panik: virus herpes nggak bisa hilang 100% dari tubuh. Tapi tenang, bukan berarti bakal kambuh terus. Dengan pengobatan antivirus, pola hidup sehat, dan perawatan yang benar, herpes bisa dikendalikan dan jarang kambuh.

Kok bisa menetap?
Karena virusnya ngumpet di ganglion saraf dan cuma aktif saat kondisi tubuh melemah atau ada pemicunya.

Kenapa Banyak Orang Baru Sadar Setelah Terinfeksi Herpes?

Berikut ini adalah beberapa alasan utama kenapa banyak orang baru sadar setelah terinfeksi herpes (HSV-1 atau HSV-2):

Banyak Penderita Tidak Menunjukkan Gejala Sama Sekali

Salah satu alasan terbesar adalah karena herpes sering bersifat asimtomatik. Artinya, orang yang terinfeksi tidak merasakan gejala apa pun—tidak ada lepuhan, tidak ada rasa sakit, bahkan tidak ada tanda iritasi. Karena tubuh tidak memberikan sinyal yang mencurigakan, orang jadi merasa baik-baik saja dan akhirnya terlambat menyadari kalau virus sudah menetap dalam tubuh.

Gejalanya Sangat Mirip Dengan Kondisi Kulit Yang Umum

Herpes sering disalahartikan sebagai masalah kulit sepele seperti sariawan biasa, jerawat kecil, iritasi karena gesekan, atau alergi ringan. Karena tampilannya mirip dan tidak terlalu mengganggu di awal, orang cenderung menyepelekan dan tidak menganggap itu sebagai infeksi virus serius. Akhirnya, diagnosis baru muncul ketika gejalanya memburuk atau muncul berulang.

Masa Inkubasi Virus Yang Cukup Panjang

Setelah seseorang tertular herpes, gejalanya tidak langsung muncul. Virus membutuhkan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu sebelum menunjukkan tanda-tanda pertama. Masa jeda ini bikin orang sering bingung menghubungkan antara kapan mereka tertular dan kapan gejalanya muncul, sehingga kesadarannya terlambat.

Virus Bisa Tidur Dan Aktif Tiba-Tiba

Herpes punya kemampuan unik: setelah masuk ke tubuh, virus bisa tidur di jaringan saraf dan tidak menimbulkan keluhan sama sekali. Baru ketika sistem imun melemah—misalnya karena stres, kelelahan, atau sakit lain—virusnya aktif kembali dan menimbulkan gejala. Karena jedanya bisa sangat lama, banyak orang jadi tidak menyadari bahwa infeksinya sudah terjadi jauh sebelum gejala pertama muncul.

Minimnya Pengetahuan Dan Edukasi Soal Herpes

Masih banyak orang yang tidak tahu bahwa herpes bisa menular lewat kontak kasual (untuk HSV-1) atau bahwa infeksinya bisa terjadi tanpa gejala. Stigma dan tabu seputar penyakit ini juga membuat orang enggan mencari informasi. Karena kurangnya edukasi, mereka tidak mengenali tanda-tandanya atau tidak sadar kalau perilaku sehari-hari bisa menyebabkan penularan.

Baca Juga : Perbedaan Kanker Kulit Melanoma Dan Non-Melanoma, Ini Penjelasannya

Cara Mencegah HSV-1 Dan HSV-2

Berikut ini adalah cara mencegah Herpes Simpleks Virus Tipe 1 dan Herpes Simpleks Virus Tipe 2:

Hindari Kontak Langsung Dengan Area Yang Sedang Terinfeksi

Baik HSV-1 maupun HSV-2 sangat mudah menular melalui kontak dengan lepuhan atau kulit yang sedang aktif virusnya. Untuk HSV-1, hindari ciuman atau berbagi alat makan dengan orang yang sedang mengalami cold sore. Untuk HSV-2, hindari kontak seksual saat pasangan sedang mengalami gejala aktif.

Gunakan Pengaman Saat Berhubungan Seksual

Untuk mencegah HSV-2, penggunaan kondom atau pengaman saat berhubungan seksual dapat menurunkan risiko penularan secara signifikan. Meski tidak 100% melindungi karena virus bisa muncul di area yang tidak tertutup kondom, metode ini tetap menjadi salah satu cara pencegahan paling efektif.

Jaga Kebersihan Pribadi Dan Tidak Berbagi Barang Pribadi

Jangan berbagi barang seperti lip balm, handuk, alat makan, gelas, atau alat cukur dengan orang lain. Benda-benda ini bisa menjadi media penularan HSV-1 jika menyentuh area yang terinfeksi.

Jaga Sistem Imun Agar Tetap Kuat

Virus herpes bisa aktif kembali saat sistem imun melemah. Dengan menjaga pola makan sehat, tidur yang cukup, rutin olahraga, serta mengelola stres, tubuh jadi lebih kuat melawan virus dan menurunkan risiko kambuh maupun tertular.

Komunikasi Terbuka Dengan Pasangan Dan Lakukan Pemeriksaan Rutin

Jika Sahabat Teone atau pasangan pernah mengalami herpes, penting untuk saling memberi tahu. Pemeriksaan kesehatan rutin juga membantu mendeteksi virus lebih awal, terutama karena banyak kasus herpes yang tanpa gejala. Dengan komunikasi yang jujur, risiko penularan bisa ditekan dan tindakan pencegahan bisa dilakukan lebih optimal.

Mana Yang Lebih Berbahaya?

Sebenarnya keduanya sama-sama tidak mengancam jiwa buat orang dengan imun normal. Bedanya cuma lokasi, cara penularan, dan intensitas kambuhnya. HSV-1 lebih ke area mulut dan penularannya kasual, sedangkan HSV-2 dominannya genital dan lebih sering kambuh.

Yang penting: jangan panik, tapi juga jangan disepelekan. Edukasi itu kunci, dan TBO Global udah bantu merangkum detailnya biar Sahabat Teone makin paham soal kesehatan kulit dan infeksi virus.

Baca Juga : Perbedaan TBC Aktif dan TBC Laten, Ini Yang Lebih Berbahaya

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengenai perbedaan herpes simpleks tipe 1 dan tipe 2. Apabila Sahabat Teone masih belum paham atau masih penasaran dengan apa yang sudah kami jelaskan diatas, atau informasi mengenai konsultasi langsung dengan dokter kami dan komprehensif untuk kebutuhan nutrisi dan kesehatan maka Sahabat Teone bisa menghubungi kami langsung di WA : 0851-7968-8120 .

Referensi:

Irianti, Marina Ika, et al. "Herpes Simplex Virus Tipe 1: Prevalensi, Infeksi dan Penemuan Obat Baru: Herpes Simplex Virus Type 1: Prevalence, Infection and Discovery of New Drugs." Sainstech Farma: Jurnal Ilmu Kefarmasian 13.1 (2020): 21-26.

Somoyani, Ni Ketut, and LUH KADEK ALIT ARSINI. "Similarity Check-HERPES GENETALIS PADA MASA KEHAMILAN." JURNAL ILMIAH KEBIDANAN (The Jurnal Of Midwifery) (2019).

Soegijanto, Soegeng, and Safira Meita. "INfEKSI VIRUS HERPES SIMPLEKS." Kumpulan Makalah Penyakit Tropis dan Infeksi di Indonesia Jilid 6 6 (2016): 25.

Perbedaan Herpes Simpleks Tipe 1 Dan Tipe 2, Ini Detailnya

Artikel Lain