Tbo.global - Kalau Sahabat Teone sering denger istilah herpes, kemungkinan besar yang langsung kebayang adalah penyakit kulit dengan gejala lepuh berisi cairan. Padahal, yang namanya herpes itu bukan cuma satu jenis, lho. Ada Herpes Zoster dan ada Herpes Simpleks, dan dua-duanya punya karakteristik, penyebab, sampai cara penularan yang berbeda. Nah, biar nggak salah kaprah, TBO Global sudah merangkum semua informasinya. Yuk simak.

Apa Itu Herpes Zoster Dan Herpes Simpleks?

Herpes Zoster, atau sering disebut cacar api / cacar ular, muncul karena aktifnya kembali virus Varicella-Zoster—virus yang sama yang bikin cacar air waktu kecil. Jadi kalau dulu Sahabat Teone pernah cacar, virusnya itu sebenarnya nggak hilang total. Dia cuma tidur dalam tubuh dan bisa bangun lagi kalau daya tahan tubuh Sahabat Teone lagi drop.

Sementara itu, Herpes Simpleks berasal dari virus yang beda, yaitu Herpes Simplex Virus (HSV). Jenisnya ada dua:

HSV-1: biasanya muncul di sekitar mulut (sariawan herpes, cold sore).
HSV-2: biasanya muncul di area genital.

Dua-duanya sama-sama bikin lepuh kecil berisi cairan, tapi lokasi dan pola munculnya beda.

Perbedaan Herpes Zoster vs Herpes Simpleks

Berikut ini adalah beberapa perbedaan Herpes Zoster vs Herpes Simpleks berdasarkan riset dari TBO Global:

Aspek	Herpes Zoster (Cacar Api)	Herpes Simpleks (HSV-1 / HSV-2)
Penyebab	Varicella-Zoster Virus (VZV)	Herpes Simplex Virus (HSV)
Riwayat infeksi awal	Pernah cacar air sebelumnya	Tidak butuh riwayat cacar air
Gejala utama	Ruam memanjang satu sisi tubuh, nyeri hebat	Lepuh kecil berkelompok, bisa di bibir atau genital
Nyeri	Nyeri intens, seperti terbakar	Lebih ringan, sering berupa perih atau gatal
Area muncul	Badan, punggung, wajah, mengikuti jalur saraf	Mulut (HSV-1), genital (HSV-2)
Penularan	Tidak semudah HSV; menular lewat cairan lepuh	Sangat mudah menular lewat kontak langsung
Kemungkinan kambuh	Biasanya satu kali, tapi bisa berulang	Sering kambuh, terutama HSV-1 dan HSV-2
Risiko komplikasi	Bisa menyebabkan neuralgia pascaherpes (nyeri menetap)	Jarang komplikasi berat, tapi bisa mengganggu aktivitas
Lama pemulihan	2–4 minggu	1–2 minggu per episode
Pencegahan	Vaksin Zoster	Hindari kontak saat aktif, jaga imun, pakai proteksi

Gejala Herpes Zoster

Berikut ini adalah beberapa gejala dari Herpes Zoster yang paling sering muncul:

Nyeri Tajam Di Satu Sisi Tubuh Sebelum Ruam Muncul

Herpes Zoster biasanya dimulai dengan nyeri menusuk, panas, atau seperti terbakar di area tertentu saja. Rasa sakit ini muncul 1–3 hari sebelum ruam terlihat. Banyak orang sering salah paham karena nyerinya mirip pegal atau saraf kejepit, padahal itu tanda virus sedang aktif di jalur saraf.

Ruam Kemerahan Yang Terbatas Di Jalur Saraf

Setelah fase nyeri, muncul ruam merah yang menyebar memanjang seperti garis di salah satu sisi tubuh. Ruam ini nggak muncul acak, melainkan mengikuti jalur saraf tertentu, misalnya di pinggang, dada, wajah, atau punggung. Ciri ini sangat khas dan membedakannya dari iritasi kulit biasa.

Munculnya Lepuh Berisi Cairan

Dalam beberapa hari, ruam akan berubah menjadi lepuh kecil berisi cairan yang tampak mirip cacar air. Lepuh ini terasa sangat sensitif, mudah pecah, dan meninggalkan keropeng saat mengering. Di fase ini, rasa tidak nyaman biasanya makin meningkat karena kulit terasa perih atau panas.

Sensasi Gatal, Kesemutan, Atau Mati Rasa

Selain rasa sakit, area yang terkena sering disertai gatal hebat, kesemutan, atau sensasi seperti ditusuk jarum. Gejala ini terjadi karena saraf sedang mengalami peradangan. Walaupun tidak seintens nyerinya, sensasi ini tetap cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.

Gejala Herpes Simpleks

Berikut ini adalah beberapa gejala dari Herpes Simpleks yang paling sering muncul:

Munculnya Lepuh Kecil Berkelompok Di Kulit Atau Selaput Lendir

Gejala paling khas dari Herpes Simpleks adalah lepuh kecil berisi cairan yang muncul berkelompok. Pada HSV-1, lepuh biasanya muncul di sekitar mulut—di bibir, pinggir hidung, atau bahkan di dalam mulut. Pada HSV-2, lepuh umum muncul di area genital. Lepuh ini bisa terasa perih dan sering berkembang menjadi luka terbuka setelah pecah.

Rasa Perih, Panas, Atau Kesemutan Sebelum Lepuh Muncul

Banyak orang merasakan sensasi gatal, panas, atau kesemutan 24–48 jam sebelum lepuh terlihat. Ini disebut prodromal symptoms, tanda bahwa virus sedang aktif di bawah kulit. Sensasinya bisa cukup jelas sehingga beberapa orang langsung tahu bahwa serangan herpes sedang “mau kambuh”.

Luka Terbuka Yang Nyeri Setelah Lepuh Pecah

Setelah lepuh pecah, area tersebut bisa berubah menjadi luka dangkal yang terasa sangat sensitif. Luka ini biasanya terasa lebih perih saat terkena gesekan, keringat, makan (kalau di mulut), atau saat buang air kecil (kalau di area genital). Meski kecil, luka herpes bisa membuat aktivitas harian cukup terganggu.

Pembengkakan Kelenjar Getah Bening Di Sekitar Area Terinfeksi

Saat virus aktif, tubuh sering memberikan respons imun berupa kelenjar getah bening yang membengkak. Misalnya, jika herpes muncul di area mulut, kelenjar di bawah rahang bisa terasa membesar dan sedikit nyeri. Ini menandakan tubuh sedang melawan infeksi yang muncul.

Mana Yang Lebih Gampang Nyebar?

Di antara dua virus ini, Herpes Simpleks tuh juaranya soal penularan cepat. HSV-1 bisa menular hanya dengan kontak kulit ke kulit, ciuman, atau pakai barang yang kena air liur. HSV-2 menular lewat hubungan seksual.

Sedangkan Herpes Zoster nggak langsung menular sebagai Zoster. Dia cuma bisa menular jadi cacar air ke orang yang belum pernah kena cacar air. Dan penularannya harus lewat cairan dari lepuh aktif. Jadi, paparan biasa tanpa kontak dekat jarang bikin ketularan.

Tapi dua-duanya sama: selama muncul lepuh, hindari kontak langsung, jaga kebersihan, dan jangan memecahkan lepuh.

Cara Mencegah Biar Nggak Kena Herpes

Berikut ini adalah beberapa cara mencegah biar nggak kena Herpes Zoster dan Herpes Simpleks:

Jaga Sistem Imun Dengan Pola Hidup Sehat

Kedua jenis herpes sangat mudah aktif kalau daya tahan tubuh lagi turun. Karena itu, menjaga imun adalah langkah paling penting. Caranya: tidur cukup, makan makanan bergizi, minum cukup air, hindari begadang, dan rutin olahraga. Semakin stabil kondisi tubuh, semakin kecil peluang virus berkembang atau kambuh.

Hindari Kontak Langsung Dengan Lepuh Atau Luka Aktif

Herpes Simpleks sangat mudah menular lewat kontak kulit–ke–kulit, sementara cairan lepuh Herpes Zoster bisa menularkan cacar air pada orang yang belum pernah kena. Jadi kalau ada orang yang sedang punya lepuh aktif, hindari menyentuh area tersebut, jangan berbagi barang pribadi, dan jaga jarak saat gejala sedang flare up.

Kelola Stres Dan Beban Aktivitas

Stres adalah salah satu pemicu terbesar munculnya herpes, baik Simpleks maupun Zoster. Saat stres, imun melemah dan virus yang tidur bisa aktif lagi. Luangkan waktu buat me-time, lakukan aktivitas yang bikin rileks, dan jaga keseimbangan hidup–kerja biar tubuh nggak drop.

Gunakan Proteksi Saat Berhubungan Seksual

Untuk mencegah Herpes Simpleks tipe 2, sangat penting buat menggunakan kondom atau proteksi lain. Meski tidak 100% mencegah, proteksi bisa mengurangi risiko penularan secara signifikan. Hindari berhubungan saat pasangan sedang ada lepuh aktif atau mengalami gejala awal seperti kesemutan dan panas di area genital.

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengenai perbedaan herpes zoster vs. herpes simpleks. Apabila Sahabat Teone masih belum paham atau masih penasaran dengan apa yang sudah kami jelaskan diatas, atau informasi mengenai konsultasi langsung dengan dokter kami dan komprehensif untuk kebutuhan nutrisi dan kesehatan maka Sahabat Teone bisa menghubungi kami langsung di WA : 0851-7968-8120 .

Referensi:

Tasrif, Aqil Yuniawan, et al. "Herpes Zoster Sakral Menyerupai Herpes Simpleks Genital pada Pasien Diabetes Melitus: Sebuah Kasus Jarang: Herpes Zoster Sacral Looking Like Genital Herpes Simplex in Patients with Diabetes Mellitus: A Rare Case." Media Dermato-Venereologica Indonesiana 51.4 (2024).

Eppy, Eppy. "Infeksi Virus Herpes Simpleks dan Komplikasinya." Cermin Dunia Kedokteran 44.6: 400853.

Shafi, Amatul, and Putri Frima Laviga Barus. "Tantangan Diagnosis Blefarokonjungtivitis: Sebuah Laporan Kasus Herpes Simpleks Okular." The Indonesian Journal of General Medicine 14.2 (2025): 70-89.

Perbedaan Herpes Zoster vs. Herpes Simpleks, Ini Informasinya

Artikel Lain