Tbo.global - Lari bukan cuma olahraga murah meriah yang bisa bikin badan bugar, tapi juga udah jadi bagian dari lifestyle anak muda zaman sekarang. Banyak yang suka lari pagi biar semangat seharian, tapi nggak sedikit juga yang pilih lari malam karena lebih santai dan adem. Nah, TBO Global udah ngerangkum perbedaan antara lari pagi vs lari malam biar Sahabat Teone tahu, kapan sih waktu terbaik buat lari biar hasilnya maksimal dan tetap sehat? Yuk simak.

Perbandingan Lari Pagi Dan Lari Malam

Berikut ini adalah perbandingan lari pagi dan lari malam yang harus Sahabat Teone ketahui:

Aspek	Lari Pagi	Lari Malam
Waktu Ideal	Antara pukul 05.00–07.00 pagi	Antara pukul 18.00–21.00 malam
Kondisi Tubuh	Tubuh masih segar dan hormon kortisol tinggi (bikin fokus)	Otot udah hangat setelah aktivitas seharian, risiko cedera lebih kecil
Manfaat Utama	Meningkatkan fokus dan mood untuk aktivitas harian	Melepas stres dan membantu tidur lebih nyenyak
Kelemahan	Butuh disiplin tinggi buat bangun pagi	Bisa ganggu pola tidur kalau terlalu malam
Cocok untuk Siapa	Orang yang suka suasana tenang dan udara segar	Orang sibuk yang cuma punya waktu setelah kerja atau kuliah

Kelebihan Lari Pagi

Berikut ini adalah beberapa kelebihan lari pagi yang bisa bikin Sahabat Teone makin semangat buat bangun lebih awal dan gerak aktif sejak pagi:

Membuat Tubuh Lebih Segar Dan Berenergi

Lari pagi bisa jadi cara alami buat ngebangunin tubuh dan otak. Saat Sahabat Teone bergerak di pagi hari, sirkulasi darah meningkat dan oksigen mengalir lebih lancar ke seluruh tubuh. Hasilnya, Sahabat Teone jadi lebih fokus, mood naik, dan siap menjalani aktivitas tanpa rasa ngantuk atau lemas. Banyak orang bilang, satu sesi lari pagi bisa bikin semangat bertahan seharian penuh — dan itu bener banget!

Udara Lebih Bersih Dan Nyaman Untuk Bernapas

Salah satu keuntungan paling terasa dari lari pagi adalah kualitas udara yang masih segar. Karena lalu lintas belum ramai dan polusi belum tinggi, udara pagi kaya akan oksigen murni. Ini bikin paru-paru bekerja lebih efisien dan jantung terasa lebih ringan saat berlari. Selain bikin tubuh lebih sehat, suasana sejuk di pagi hari juga bikin olahraga terasa lebih menyenangkan.

Membakar Lemak Lebih Cepat

Lari pagi sering disebut waktu terbaik buat membakar lemak, terutama kalau dilakukan sebelum sarapan. Karena kadar gula darah dan insulin masih rendah, tubuh otomatis menggunakan cadangan lemak sebagai sumber energi utama. Jadi, kalau Sahabat Teone lagi misi menurunkan berat badan, lari pagi bisa jadi strategi ampuh buat mempercepat hasilnya tanpa harus ekstrem diet.

Menstabilkan Pola Tidur Dan Jam Biologis

Bangun pagi untuk lari bikin tubuh terbiasa punya jadwal tetap — dan ini bagus banget buat jam biologis Sahabat Teone. Saat ritme sirkadian teratur, Sahabat Teone jadi lebih mudah tidur malamnya dan bangun pagi tanpa alarm. Efeknya nggak cuma di fisik, tapi juga di mental: Sahabat Teone lebih tenang, produktif, dan nggak gampang stres.

Kekurangan Lari Pagi

Berikut ini adalah beberapa kekurangan lari pagi yang perlu Sahabat Teone tahu sebelum memutuskan jadi anak sunrise runner:

Butuh Disiplin Tinggi untuk Bangun Lebih Awal

Lari pagi terdengar ideal, tapi realitanya nggak semua orang bisa konsisten bangun subuh. Buat yang sering tidur larut, bangun pagi terasa berat banget. Kalau Sahabat Teone maksa lari dalam kondisi kurang tidur, bukannya sehat malah bisa bikin tubuh drop dan gampang lelah. Jadi, dibutuhkan komitmen ekstra biar rutinitas lari pagi nggak cuma semangat di awal doang.

Risiko Cedera Lebih Tinggi Saat Tubuh Belum Siap

Saat baru bangun, tubuh masih kaku dan suhu otot cenderung rendah. Kalau Sahabat Teone langsung lari tanpa pemanasan yang cukup, risiko cedera otot atau kram bisa meningkat. Banyak orang yang abai soal ini karena buru-buru ngejar waktu, padahal pemanasan di pagi hari penting banget buat menghindari hal-hal yang nggak diinginkan.

Lari Saat Perut Kosong Bisa Bikin Lemas

Memang benar lari pagi sebelum makan bisa bantu bakar lemak, tapi kalau dilakukan tanpa persiapan bisa bikin tubuh cepat lelah atau pusing. Apalagi buat yang punya tekanan darah rendah, lari dengan perut kosong bisa menurunkan energi secara drastis. Solusinya, Sahabat Teone bisa konsumsi camilan ringan seperti pisang atau roti sebelum mulai lari.

Kelebihan Lari Malam

Berikut ini adalah beberapa kelebihan lari malam yang cocok banget buat Sahabat Teone yang lebih aktif di jam-jam santai setelah matahari terbenam:

Suhu Lebih Adem Dan Nyaman Untuk Berlari

Salah satu alasan kenapa banyak orang lebih suka lari malam adalah karena udaranya yang lebih sejuk. Nggak ada lagi panas matahari yang bikin cepat dehidrasi atau kepanasan. Dengan suhu yang lebih stabil, Sahabat Teone bisa lari lebih lama dan menikmati setiap langkah tanpa terganggu rasa gerah. Apalagi kalau di kota besar, angin malam memberi sensasi segar yang bikin pikiran rileks.

Otot Sudah Siap Dan Risiko Cedera Lebih Kecil

Berbeda dari pagi hari, saat malam tubuh Sahabat Teone udah panas setelah beraktivitas seharian. Artinya, otot dan sendi udah lentur, jadi risiko cedera jauh lebih rendah. Sahabat Teone juga bisa langsung dapet performa maksimal karena tubuh sudah dalam kondisi aktif, bukan baru bangun. Ini alasan kenapa banyak atlet profesional juga suka latihan di sore atau malam hari.

Cara Efektif Buat Melepas Stres Setelah Seharian Sibuk

Setelah seharian kerja, kuliah, atau menghadapi macet, lari malam bisa jadi pelampiasan yang sehat. Gerakan ritmis saat lari bantu otak melepas hormon endorfin — hormon happy yang bisa menenangkan pikiran. Banyak pelari bilang, setelah lari malam mereka tidur lebih cepat dan bangun dengan mood yang lebih baik. Jadi, bisa dibilang lari malam itu terapi gratis buat tubuh dan mental.

Waktu Fleksibel Buat Yang Super Sibuk

Kalau Sahabat Teone tipe orang yang nggak sempat olahraga pagi karena jadwal padat, malam adalah waktu paling realistis buat tetap aktif. Sahabat Teone bisa atur jam lari setelah semua urusan selesai, tanpa harus terburu-buru. Selain itu, banyak komunitas lari yang justru aktif di malam hari — jadi Sahabat Teone bisa gabung, bersosialisasi, dan lari bareng biar makin seru.

Kekurangan Lari Malam

Berikut ini adalah beberapa kekurangan lari malam yang perlu Sahabat Teone tahu sebelum memutuskan jadi anak night runner:

Risiko Mengganggu Pola Tidur

Lari malam memang bisa bikin rileks, tapi kalau dilakukan terlalu dekat dengan waktu tidur, justru bisa bikin susah tidur. Setelah lari, tubuh masih dalam kondisi aktif dan suhu tubuh meningkat, sehingga otak butuh waktu untuk tenang. Kalau Sahabat Teone langsung tidur setelahnya, kualitas tidur bisa terganggu dan malah bikin bangun dengan rasa capek keesokan harinya.

Potensi Bahaya Di Jalan Lebih Tinggi

Salah satu risiko utama lari malam adalah faktor keamanan. Jalanan gelap, kendaraan yang melaju cepat, atau area yang sepi bisa meningkatkan potensi bahaya, terutama kalau Sahabat Teone lari sendirian. Karena itu, penting banget buat pilih rute yang terang, aman, dan idealnya bareng teman atau komunitas biar lebih terjaga.

Kadang Tabrakan Sama Waktu Makan Malam

Kalau Sahabat Teone terbiasa makan malam agak larut, bisa jadi waktunya bentrok sama jadwal lari. Lari dengan perut penuh bikin nggak nyaman, tapi kalau perut kosong malah bisa lemas. Sahabat Teone harus atur waktu makan dengan pas — misalnya, makan ringan 1–2 jam sebelum lari — biar energi tetap stabil tanpa ganggu pencernaan.

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengenai perbedaan lari malam vs lari pagi. Apabila Sahabat Teone masih belum paham atau masih penasaran dengan apa yang sudah kami jelaskan diatas, atau informasi mengenai konsultasi langsung dengan dokter kami dan komprehensif untuk kebutuhan nutrisi dan kesehatan maka Sahabat Teone bisa menghubungi kami langsung di WA : 0851-7968-8120 .

Referensi:

Ramadhan, Satria Gusuma, Sapta Kunta Purnama, and Tri Santoso Sabarini. "Perbedaan Pengaruh Tipe Recovery Aktif Dan Pasif Terhadap Peningkatan Asam Laktat Setelah Olahraga Di Malam Hari." PROSIDING SEMINAR NASIONAL KEGURUAN DAN PENDIDIKAN (SNKP). Vol. 1. 2023.

Hakama, Adli, Yudha M. Saputra, and Afianti Sulastri. "Perbandinagan Kebugaran Jasmani Siswa Sekolah Menengah Pertama yang Masuk Pagi dengan Siswa yang Masuk Siang." Skripsi). FPOK UPI Bandung (2013).

Arga, Arga. "Analisis Denyut Nadi Sebelum dan Sesudah Melakukan Lari 12 Menit Mahasiswa Pendidikan Kepelatihan Olahraga Universitas Pejuang Republik Indonesia." Jurnal Pendidikan Kepelatihan Olahraga (PEJUANG) 1.2 (2025): 11-25.

Perbedaan Lari Malam vs Lari Pagi, Mana Yang Lebih Baik Untuk Kesehatan

Artikel Lain