Pare itu adalah tanaman merambat lo yang dikenal dengan rasa pahitnya yang khas. Meskipun demikian, pare itu memiliki banyak manfaat kesehatan lo dan sering diolah menjadi berbagai macam masakan. Di Indonesia, terdapat dua jenis pare lo yang cukup populer, yaitu pare belut dan pare hutan. Meskipun sama-sama disebut pare, keduanya itu memiliki perbedaan yang cukup signifikan lo. Mari kita bahas lebih lanjut.

Pare Belut (Trichosanthes anguina)

Inilah beberapa penjelasan dari pare belut:

Bentuk Dan Ukuran

Pare belut itu memiliki bentuk yang sangat panjang dan ramping lo, hampir menyerupai belut atau ular ya. Panjangnya itu bisa mencapai 1 meter atau lebih lo.

Warna Dan Kulit

Kulit dari pare belut itu umumnya berwarna hijau muda lo dengan garis-garis putih yang memanjang. Kulitnya itu cukup halus lo dan tidak memiliki duri ataupun bintik-bintik kasar.

Rasa

Rasa dari pare belut itu tidak pahit lo seperti pare pada umumnya. Rasanya itu cenderung netral atau sedikit manis lo, sehingga lebih mudah buat dikonsumsi.

Kandungan Gizi

Pare belut itu kaya akan serat, vitamin A, dan mineral lo. Kandungan seratnya yang cukup tinggi itu sangat baik lo untuk pencernaan.

Penggunaan

Karena rasanya yang tidak pahit, maka pare belut itu sering diolah menjadi berbagai macam masakan lo seperti tumis, sayur, ataupun acar. Bahkan, bisa juga dikonsumsi mentah lo sebagai lalapan.

Pare Hutan (Momordica charantia)

Inilah beberapa penjelasan dari pare hutan:

Bentuk Dan Ukuran

Pare hutan itu memiliki bentuk yang lebih pendek dan bulat lo apabila dibandingkan dengan pare belut. Ukurannya itu juga lebih kecil apabila dibandingkan dengan pare belut.

Warna Dan Kulit

Kulit dari pare hutan itu berwarna hijau tua lo dan memiliki duri atau bintik-bintik kasar yang cukup menonjol.

Rasa

Rasa dari pare hutan itu sangat pahit lo, bahkan lebih pahit dari pare biasa.

Kandungan Gizi

Pare hutan itu mengandung senyawa cucurbitacin lo yang memiliki sifat antikanker dan antidiabetes. Selain itu, pare hutan itu juga mengandung vitamin dan mineral lo.

Penggunaan

Karena rasanya yang sangat pahit, maka pare hutan itu biasanya diolah dengan cara direbus atau dikukus terlebih dahulu ya untuk mengurangi rasa pahitnya. Setelah itu, pare hutan itu dapat diolah menjadi tumisan, sup, atau campuran jamu lo.

Manfaat Kesehatan Dari Pare Belut

Inilah beberapa manfaat kesehatan dari pare belut:

Kaya Serat

Untuk manfaat yang pertama yaitu kaya akan serat ya. Jadi pare belut itu mengandung serat yang cukup tinggi lo, sehingga sangat baik untuk menjaga kesehatan pencernaan, mencegah sembelit, dan membantu buat mengatur kadar gula darah supaya tetap stabil.

Sumber Vitamin Dan Mineral

Untuk manfaat yang kedua yaitu sumber vitamin dan mineral ya. Jadi pare belut itu mengandung berbagai macam vitamin lo seperti vitamin A, vitamin B, dan vitamin C, serta mineral seperti zat besi, kalsium, dan kalium. Vitamin dan mineral ini sangat penting lo untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk kesehatan mata, kulit, tulang, dan sistem kekebalan tubuh.

Antioksidan

Untuk manfaat yang ketiga yaitu antioksidan ya. Jadi pare belut itu mengandung antioksidan yang bisa membantu buat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan lo yang diakibatkan oleh radikal bebas.

Manfaat Kesehatan Dari Pare Hutan

Inilah beberapa manfaat kesehatan dari pare hutan:

Bisa Mengontrol Gula Darah

Untuk manfaat yang pertama yaitu bisa mengontrol kadar gula darah ya. Jadi pare hutan itu dikenal karena kemampuannya dalam membantu buat mengontrol kadar gula darah itu sangat baik lo. Kandungan cucurbitacin yang ada di dalam pare hutan itu memiliki sifat antidiabetes lo. Oleh karena itu, pare hutan itu sering digunakan sebagai pengobatan alami untuk diabetes lo.

Antikanker

Untuk manfaat yang kedua yaitu antikanker ya. Jadi beberapa penelitian itu menunjukkan bahwa ekstrak dari pare hutan itu memiliki potensi antikanker lo. Senyawa cucurbitacin dan antioksidan yang ada di dalam pare hutan itu dapat membantu buat menghambat pertumbuhan sel kanker lo.

Bisa Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Untuk manfaat yang ketiga yaitu bisa meningkatkan kekebalan tubuh ya. Jadi pare hutan itu mengandung antioksidan dan vitamin C lo yang dapat membantu buat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Bisa Menurunkan Berat Badan

Untuk manfaat yang keempat yaitu bisa menurunkan berat badan ya. Jadi kandungan serat yang ada di dalam pare hutan itu cukup tinggi lo sehingga dapat membantu buat memberikan rasa kenyang dalam waktu yang cukup lama dan bisa mengurangi nafsu makan juga lo, sehingga dapat membantu dalam proses penurunan berat badan.

Cara Mengonsumsi Pare Belut

Inilah beberapa cara untuk mengonsumsi pare belut:

Mentah

Karena rasanya yang tidak pahit, maka pare belut itu bisa dinikmati mentah lo sebagai lalapan. Saudara itu bisa memotongnya tipis-tipis ya dan memakannya bersama sambal ataupun saus.

Ditumis

Pare belut itu sangat cocok lo kalau ditumis dengan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan sedikit garam. Saudara itu bisa menambahkan bahan yang lainnya ya seperti udang, daging, atau sayuran yang lainnya.

Sayur

Pare belut itu juga bisa diolah menjadi sayur berkuah lo. Saudara itu bisa memasaknya dengan santan atau tanpa santan ya, dengan tambahan sayuran yang lainnya seperti labu siam, kacang panjang, atau buncis.

Cara Mengonsumsi Pare Hutan

Inilah beberapa cara untuk mengonsumsi pare hutan:

Direbus Atau Dikukus

Karena rasanya yang sangat pahit, pare hutan itu biasanya direbus atau dikukus terlebih dahulu lo untuk mengurangi rasa pahitnya. Proses ini bisa diulangi beberapa kali ya sampai rasa pahitnya itu berkurang.

Ditumis

Setelah direbus atau dikukus, pare hutan itu bisa ditumis dengan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabai, dan sedikit garam lo. Saudara itu bisa menambahkan bahan yang lainnya ya seperti daging ataupun sayuran.

Sup

Pare hutan itu juga bisa ditambahkan ke dalam sup lo. Rasa pahitnya yang khas itu akan bisa memberikan cita rasa yang lebih unik lo pada sup saudara.

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengenai perbedaan pare belut dan pare hutan. Apabila saudara itu masih belum paham, maka saudara bisa langsung menghubungi kami ya.

Referensi:

Permana, A. Rizal. "Aktivitas antibakteri ekstrak buah pare belut (Trichosanthes anguina L.)." (2009).

Putri, Desy Fadilah Adina, and Indra Apriansyah. "Pemberdayaan Mahasiswa Melalui Pemanfaatan Pare Hutan (Momordica Balsamina) Sebagai Bahan Olahan Kerupuk." Cakrawala: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global 2.1 (2023): 79-85.

Subahar, Tati SS, and Tim Lentera. Khasiat & Manfaat Pare. AgroMedia, 2004.

Perbedaan Pare Belut Dan Pare Hutan, Berikut Ini Detailnya

Artikel Lain