Tbo.global - Kalau ngomongin TBC, banyak orang langsung mikir penyakit yang bikin batuk lama, badan lemes, dan harus minum obat berbulan-bulan. Padahal, menurut rangkuman TBO Global, TBC itu nggak cuma satu jenis. Ada TBC laten dan TBC aktif, dan dua-duanya punya tingkat bahaya yang beda. Biar nggak salah paham dan lebih aware sama kesehatan sendiri (atau orang terdekat), yuk simak.

TBC Itu Apa Sih?

Tuberkulosis atau TBC adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang paru-paru, tapi bisa juga jalan-jalan ke organ lain kayak tulang, kelenjar getah bening, sampai otak. Masalahnya, TBC bukan penyakit biasa yang datang dan pergi. Kalau udah masuk ke tubuh, dia bisa ngumpet dulu sebelum jadi aktif. Nah, dari sinilah muncul dua kategori: TBC laten dan TBC aktif.

Perbandingan TBC Laten & TBC Aktif

Berikut ini adalah perbandingan TBC Laten & TBC Aktif yang harus Sahabat Teone ketahui:

Aspek Perbedaan	TBC Laten	TBC Aktif
Kondisi bakteri	Ada tapi tidur	Bangun & berkembang biak
Gejala	Tidak ada gejala	Muncul gejala khas TBC
Penularan	Tidak menular	Menular ke orang lain
Hasil rontgen	Normal	Biasanya ada kelainan
Hasil tes Mantoux/IGRA	Positif	Positif
Perlu pengobatan	Sangat dianjurkan	Wajib diterapi segera
Risiko	Bisa berubah jadi aktif	Menyebabkan kerusakan organ & menular

Baca Juga : Mengapa Pengobatan TBC Harus Tuntas, Ini Penjelasan Medisnya

Gejala TBC Aktif

Berikut ini adalah beberapa gejala dari TBC aktif yang paling sering muncul:

Batuk Yang Tidak Sembuh-Sembuh Lebih Dari 2 Minggu

Gejala ini jadi tanda paling umum. Batuk bisa berupa batuk kering atau berdahak, dan biasanya semakin parah dari hari ke hari. Meski sudah minum obat batuk atau herbal, gejalanya tetap tidak hilang karena penyebabnya bukan iritasi biasa, melainkan infeksi bakteri yang menyerang paru-paru.

Batuk Berdarah Atau Dahak Bercampur Darah

Ketika infeksi makin merusak jaringan paru-paru, pembuluh darah kecil bisa pecah dan menyebabkan munculnya darah pada dahak. Tidak selalu banyak, kadang hanya berupa bercak atau garis tipis, tapi tetap menjadi tanda serius yang menunjukkan kondisi TBC sudah aktif dan harus segera ditangani.

Demam Ringan Yang Datang Dan Pergi Dalam Waktu Lama

Penderita TBC aktif sering mengalami demam ringan yang tidak terlalu tinggi tapi muncul terus menerus, terutama di sore dan malam hari. Demam ini disebabkan tubuh yang terus berusaha melawan infeksi bakteri. Meski terlihat ringan, pola demam seperti ini sangat khas pada kasus TBC.

Keringat Malam Berlebihan

Penderita biasanya terbangun dengan pakaian atau tempat tidur yang basah karena keringat, padahal cuaca tidak panas. Kondisi ini terjadi akibat respon tubuh terhadap infeksi yang membuat sistem metabolisme meningkat saat malam hari. Keringat malam yang berulang bisa menjadi indikator kuat adanya TBC aktif.

Penurunan Berat Badan Dan Nafsu Makan Secara Drastis

Tubuh yang diserang TBC mengalami metabolisme yang lebih tinggi, sementara nafsu makan menurun karena infeksi. Kombinasi keduanya membuat berat badan turun cepat tanpa niat diet. Energi tubuh terkuras, menyebabkan penderita mudah lelah, lesu, dan tampak semakin kurus dari minggu ke minggu.

Gejala TBC Laten

Berikut ini adalah beberapa gejala dari TBC laten — sebenarnya tanpa gejala, tapi ada beberapa kondisi penting yang perlu dipahami:

Tidak Ada Gejala Sama Sekali (Asimtomatik)

Inilah ciri utama TBC laten. Meski tubuh sudah terinfeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis, penderitanya tidak merasakan gejala apa pun. Tidak ada batuk, tidak ada demam, tidak ada penurunan berat badan — semuanya terlihat normal. Karena itulah banyak orang tidak sadar bahwa mereka sebenarnya membawa bakteri TBC.

Fungsi Paru Tetap Normal

Berbeda dengan TBC aktif yang menunjukkan kerusakan pada paru-paru, TBC laten tidak menimbulkan gangguan pada pernapasan. Penderitanya bisa beraktivitas seperti biasa tanpa rasa sesak, nyeri dada, atau gangguan napas lainnya.

Tidak Mengalami Batuk Panjang Atau Batuk Berdarah

TBC laten tidak membuat bakteri berkembang biak secara agresif, sehingga tidak menimbulkan iritasi pada paru. Akibatnya, gejala khas TBC aktif seperti batuk lebih dari dua minggu atau batuk berdarah tidak ditemukan pada kondisi laten.

Tidak Ada Tanda Peradangan Di Foto Rontgen

Pada TBC laten, hasil rontgen paru biasanya normal. Tidak tampak bercak putih, kavitas, atau tanda-tanda kerusakan paru. Inilah alasan kenapa diagnosis TBC laten harus menggunakan tes seperti Mantoux atau IGRA, bukan hanya rontgen.

Tubuh Menunjukkan Respons Imun Positif Di Tes TBC

Walaupun tidak ada gejala, tes Mantoux atau IGRA biasanya akan menunjukkan hasil positif. Ini menandakan bahwa sistem imun pernah bertemu bakteri TBC dan membentuk pertahanan. Jadi, satu-satunya tanda TBC laten adalah reaksi imun tubuh melalui hasil pemeriksaan medis.

Baca Juga : Perbedaan Pil KB Kombinasi Dan Pil KB Mini, Ini Informasinya

Mana Yang Lebih Berbahaya?

Jawaban simpelnya: TBC aktif adalah yang paling berbahaya. Berikut alasannya:

Karena bisa merusak paru-paru lebih cepat
Bisa menyebabkan komplikasi serius
Bisa menular ke orang lain, terutama keluarga
Perlu pengobatan intensif dan disiplin berbulan-bulan

Tapi bukan berarti TBC laten aman-aman aja. Kalau dibiarkan tanpa pengobatan, sekitar 5–10% bisa berubah jadi TBC aktif. Jadi, bahaya yang diam-diam itu tetap mengintai, terutama buat orang yang sistem imunnya gampang drop.

Baca Juga : Rekomendasi Daycare Terbaik Yang Ada Di Surabaya, Aman Dan Nyaman

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengenai perbedaan TBC aktif dan TBC laten. Apabila Sahabat Teone masih belum paham atau masih penasaran dengan apa yang sudah kami jelaskan diatas, atau informasi mengenai konsultasi langsung dengan dokter kami dan komprehensif untuk kebutuhan nutrisi dan kesehatan maka Sahabat Teone bisa menghubungi kami langsung di WA : 0851-7968-8120 .

Referensi:

Setiawan, Heru, and Jusak Nugraha. "Analisis kadar IFN-γ dan IL-10 pada PBMC penderita tuberkulosis aktif, laten dan orang sehat, setelah di stimulasi dengan antigen ESAT-6." Jurnal Biosains Pascasarjana 18.1 (2016): 1-14.

Karbito, K., & Maisaroh, S. (2023). Prevalensi dan Faktor Risiko Infeksi TB Laten pada Anggota Keluarga Kontak Serumah dengan Pasien TB Aktif. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 22(3), 351-358.

Karbito, Karbito, Azhari Muslim, and Helina Helmy. "Analisis Faktor Paparan dan Faktor Lingkungan Tempat Tinggal dengan Kejadian Infeksi Tuberkulosis Laten (Studi pada Keluarga Pasien Tuberkulosis Aktif di Kota Semarang-Jawa Tengah)." Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia 23.3 (2024): 311-319.

Perbedaan TBC Aktif dan TBC Laten, Ini Yang Lebih Berbahaya

Artikel Lain