Tbo.global - Kalau ngomongin soal seafood, pasti banyak dari kita yang langsung kebayang gurihnya udang, cumi, atau kepiting yang baru diangkat dari wajan. Tapi, pernah nggak sih Sahabat Teone mikir — lebih sehat mana, seafood rebus atau bakar? Nah, TBO Global udah ngerangkum nih jawabannya buat Sahabat Teone yang pengen tetap nikmatin laut tanpa harus khawatir soal kesehatan. Yuk, simak.

Seafood Rebus

Seafood rebus biasanya diolah tanpa tambahan minyak, jadi kadar lemaknya rendah banget. Teknik rebus bisa bantu menjaga nutrisi alami di dalam seafood tetap utuh, terutama omega-3 yang sangat sensitif terhadap panas tinggi. Selain itu, kalau Sahabat Teone suka gaya hidup clean eating, rebusan seafood bisa jadi pilihan terbaik.

Kelebihan Seafood Rebus

Berikut ini adalah beberapa kelebihan seafood rebus yang bisa bikin Sahabat Teone makin yakin kalau cara masak ini termasuk salah satu yang paling sehat dan aman untuk tubuh:

Rendah Lemak Dan Kalori, Cocok Buat Yang Lagi Diet

Seafood rebus dimasak tanpa tambahan minyak atau mentega, jadi otomatis kadar lemaknya jauh lebih rendah dibanding versi bakar atau goreng. Ini bikin seafood rebus cocok banget buat Sahabat Teone yang sedang menjalani program diet, menjaga berat badan, atau sekadar ingin makan lebih ringan tapi tetap bergizi. Selain itu, kandungan kalorinya juga lebih kecil sehingga nggak bikin Sahabat Teone cepat merasa berdosa setelah makan enak.

Nutrisi Tetap Terjaga Secara Maksimal

Proses perebusan menggunakan air panas dengan suhu stabil membantu menjaga nutrisi alami di dalam seafood. Protein, omega-3, vitamin B12, dan mineral seperti seng serta yodium tetap utuh karena tidak terpapar suhu ekstrem seperti saat dibakar. Hal ini penting banget buat mendukung kesehatan jantung, otak, dan metabolisme tubuh Sahabat Teone.

Aman Dari Zat Berbahaya Dan Karsinogenik

Berbeda dengan cara memasak seperti membakar atau menggoreng yang bisa menghasilkan zat karsinogen (pemicu kanker), perebusan tidak menimbulkan senyawa berbahaya. Jadi, seafood rebus adalah opsi paling aman buat Sahabat Teone yang pengen makan enak tanpa harus takut efek negatif untuk kesehatan jangka panjang.

Kekurangan Seafood Rebus

Berikut ini adalah beberapa kekurangan seafood rebus yang perlu Sahabat Teone tahu sebelum menentukan cara memasak favorit Sahabat Teone:

Rasa Cenderung Hambar Kalau Tidak Diberi Bumbu

Salah satu kekurangan utama seafood rebus adalah rasanya yang bisa terasa flat atau hambar jika tidak dikombinasikan dengan bumbu yang pas. Karena proses perebusan nggak melibatkan minyak atau teknik panggang yang bisa menghasilkan aroma smoky, cita rasanya jadi kurang menggugah selera bagi sebagian orang. Buat mengakalinya, Sahabat Teone perlu menambahkan bumbu alami seperti jahe, daun jeruk, serai, atau perasan lemon biar rasanya lebih hidup tanpa harus menambah lemak.

Teksturnya Bisa Terlalu Lembek Kalau Dimasak Terlalu Lama

Seafood seperti udang, cumi, dan kepiting itu termasuk bahan yang cepat matang. Kalau direbus terlalu lama, teksturnya bisa jadi terlalu lembek, bahkan kehilangan kekenyalannya. Hal ini bisa bikin pengalaman makan jadi kurang nikmat. Jadi, Sahabat Teone harus pintar mengatur waktu perebusan supaya hasilnya pas — matang sempurna tapi tetap juicy dan kenyal.

Kurang Menarik Secara Aroma Dan Tampilan

Dibandingkan dengan seafood bakar atau goreng yang punya warna keemasan dan aroma menggoda, seafood rebus terlihat lebih polos dan pucat. Ini kadang bikin orang kurang tertarik secara visual. Apalagi kalau disajikan tanpa garnish atau saus tambahan, tampilannya bisa terkesan kurang menggoda. Jadi, buat yang suka makan pakai mata dulu, menu rebus mungkin terasa kurang menarik.

Baca Juga : Kerang Hijau vs Kerang Dara, Mana Yang Lebih Bergizi

Seafood Bakar

Nah, kalau yang satu ini jelas punya daya tarik tersendiri. Bau asap dan rasa smoky dari seafood bakar itu bikin banyak orang susah nolak. Tapi, ada sisi lain yang harus diwaspadai. Proses pembakaran dengan bara api bisa menghasilkan zat karsinogenik (seperti heterocyclic amines dan polycyclic aromatic hydrocarbons) kalau dibakar terlalu lama.

Kelebihan Seafood Bakar

Berikut ini adalah beberapa kelebihan seafood bakar yang bikin banyak orang sulit berpaling dari aroma smoky dan cita rasa khasnya:

Rasa Lebih Gurih Dan Aromanya Menggoda Selera

Kelebihan paling menonjol dari seafood bakar tentu ada pada rasanya yang gurih dan aromanya yang khas. Proses pembakaran dengan bara api menghasilkan smoky flavor yang bikin lidah auto jatuh cinta. Sensasi ini sulit ditiru oleh metode memasak lain seperti rebus atau kukus. Ditambah lagi, bumbu marinasi yang meresap ke dalam daging seafood selama proses bakar bikin rasanya makin nendang. Nggak heran kalau seafood bakar selalu jadi primadona di restoran dan warung pinggir pantai.

Nggak Butuh Banyak Minyak, Tapi Tetap Nikmat

Meskipun hasil akhirnya gurih dan sedikit kering di luar, seafood bakar umumnya dimasak tanpa minyak berlebihan. Artinya, Sahabat Teone bisa menikmati makanan lezat tanpa harus khawatir soal lemak jenuh seperti pada makanan gorengan. Teknik bakar yang tepat bahkan bisa mengeluarkan lemak alami dari bahan seafood itu sendiri, membuatnya terasa ringan tapi tetap juicy di dalam. Jadi, Sahabat Teone masih bisa makan enak tanpa terlalu berdosa.

Menjaga Tekstur Daging Tetap Padat Dan Juicy

Kalau direbus, daging seafood bisa cepat lembek. Nah, di sinilah keunggulan metode bakar. Panas dari bara api membantu mengunci kelembapan di dalam daging sambil membuat bagian luar sedikit kering dan garing. Hasilnya? Tekstur daging tetap kenyal, juicy, tapi nggak lembek. Teknik ini cocok banget buat jenis seafood seperti cumi, udang, dan ikan yang punya kadar air tinggi — rasanya tetap segar dan mantap di setiap gigitan.

Kekurangan Seafood Bakar

Berikut ini adalah beberapa kekurangan seafood bakar yang perlu Sahabat Teone tahu sebelum memutuskan untuk memilih menu laut versi panggang ini:

Risiko Terbentuknya Zat Karsinogenik (Pemicu Kanker)

Ini salah satu kekurangan paling serius dari seafood bakar. Saat seafood dibakar langsung di atas bara api, lemak dan cairan yang menetes bisa menghasilkan asap yang mengandung zat berbahaya seperti heterocyclic amines (HCA) dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH). Kedua zat ini terbukti dapat memicu kanker jika dikonsumsi berlebihan dalam jangka panjang. Apalagi kalau seafood-nya sampai gosong, risiko ini jadi makin tinggi. Jadi, penting banget buat memanggang dengan suhu sedang dan jangan sampai hangus.

Nutrisi Bisa Berkurang Akibat Suhu Panas Tinggi

Proses pembakaran dengan api terbuka menggunakan suhu yang sangat tinggi bisa mengurangi kadar gizi dalam seafood. Nutrisi penting seperti protein, omega-3, dan vitamin B kompleks bisa rusak atau hilang karena panas ekstrem. Akibatnya, nilai gizi seafood bakar jadi lebih rendah dibandingkan seafood rebus atau kukus yang suhunya lebih stabil dan lembut terhadap struktur zat gizi.

Bumbu Marinasi Sering Mengandung Gula Dan Garam Tinggi

Supaya lebih gurih dan menggoda, banyak olahan seafood bakar menggunakan bumbu manis pedas, kecap, atau saus kental yang tinggi gula dan garam. Nah, di sinilah jebakannya! Kandungan gula berlebih bisa menambah kalori tanpa disadari, sementara garam tinggi bisa meningkatkan risiko hipertensi jika dikonsumsi sering. Jadi meski terlihat lebih sehat dari gorengan, faktanya tergantung juga pada bumbu yang Sahabat Teone pakai.

Baca Juga : 7 Makanan Sehat Yang Wajib Dibawa Saat Hiking, Ini Daftarnya

Perbandingan Seafood Rebus vs Seafood Bakar

Berikut ini adalah beberapa perbandingan dari seafood rebus vs seafood bakar:

Aspek	Seafood Rebus	Seafood Bakar
Metode Memasak	Direbus dengan air	Dipanggang di atas bara
Penggunaan Minyak	Tidak ada	Sedikit / kadang banyak
Kandungan Lemak	Rendah banget	Bisa meningkat tergantung bumbu
Nilai Gizi (Omega-3, Protein)	Tetap stabil	Bisa menurun karena panas tinggi
Rasa & Aroma	Natural & lembut	Smoky & gurih
Risiko Kesehatan	Minim	Bisa muncul zat karsinogenik
Cocok untuk Diet	Yes	Tergantung bumbu

Mana Yang Lebih Menyehatkan?

Kalau dilihat dari sisi nutrisi dan risiko kesehatan, seafood rebus memang juaranya. Tapi bukan berarti seafood bakar harus dihindari, ya. Selama Sahabat Teone masak dengan cara yang benar — nggak gosong, pakai bumbu alami, dan nggak berlebihan — dua-duanya tetap bisa jadi pilihan sehat.

Tips Biar Makan Seafood Tetap Aman

Berikut ini adalah beberapa tips dari TBO Global biar makan seafood tetap aman, sehat, dan nikmat:

Pastikan Seafood Segar Sebelum Dimasak

TBO Global menekankan bahwa kunci utama makan seafood yang aman adalah memilih bahan yang segar. Pastikan daging ikan, udang, atau cumi masih kenyal, tidak berbau amis menyengat, dan warnanya cerah alami. Hindari seafood yang tampak pucat, berlendir, atau sudah berbau tidak sedap karena itu tanda mulai membusuk. Kalau beli di pasar atau supermarket, cek juga suhu penyimpanannya — harus tetap dingin agar bakteri tidak berkembang.

Cuci Dan Bersihkan Dengan Benar Sebelum Dimasak

Seafood berasal dari laut yang bisa mengandung garam, pasir, atau bahkan sisa logam berat. Jadi, TBO Global menyarankan untuk mencuci seafood di bawah air mengalir sampai benar-benar bersih. Untuk udang dan kepiting, buang bagian kotor seperti kepala dan ususnya. Sahabat Teone juga bisa rendam sebentar dengan air jeruk nipis atau cuka agar bau amis hilang secara alami tanpa bahan kimia.

Masak Dengan Suhu Dan Waktu Yang Tepat

Jangan terburu-buru! Memasak seafood terlalu singkat bisa bikin bakteri atau parasit masih hidup, tapi kalau terlalu lama malah bikin tekstur jadi keras dan gizinya hilang. TBO Global menyarankan memasak seafood sampai benar-benar matang — misalnya udang berubah warna jadi oranye cerah, atau daging ikan mudah terlepas dari tulangnya. Pastikan suhu masak minimal 63°C–70°C agar aman dikonsumsi.

Baca Juga : Perbedaan Hiking vs Jogging, Mana Yang Lebih Baik Untuk Kebugaran Tubuh

Kesimpulan

Itulah beberapa penjelasan dari kami mengenai perbandingan seafood rebus vs bakar. Apabila Sahabat Teone masih belum paham atau masih penasaran dengan apa yang sudah kami jelaskan diatas, atau informasi mengenai konsultasi langsung dengan dokter kami dan komprehensif untuk kebutuhan nutrisi dan kesehatan maka Sahabat Teone bisa menghubungi kami langsung di WA : 0851-7968-8120 .

Referensi:

Liman, P. B., Djuwita, R., & Agustina, R. (2019). Database development of carboxymethyl lysine content in foods consumed by Indonesian women in two selected provinces. Journal of International Dental and Medical Research, 12(1), 268-277.

Fakih, Arini Dinda. Modifikasi Resep Lauk Ikan ditinjau dari Tingkat Kesukaan dan Sisa Makanan Siswa SMA Insan Mulia Boarding School Yogyakarta. Diss. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta, 2020.

SULISTIO, G. W. N. (2011). ANALISIS PENGETAHUAN DAN TINDAKAN PARA PELAKU PENANGANAN PANGAN (FOOD HANDLERS) DITINJAU DARI ASPEK GIZI PADA FAMILY SERVICE RESTAURANT DI SEMARANG (Doctoral dissertation, Prodi Teknologi Pertanian Unika Soegijapranata).

Seafood Rebus vs Bakar, Mana Yang Lebih Menyehatkan

Artikel Lain